SAMARINDA- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur (BPSDM Prov. Kaltim) menggelar Webinar Nasional dengan Tema “IKN, Otonomi Daerah dan Peningkatan Kapasitas SDM Daerah Penyangga”. Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual ini dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. Ir. Isran Noor, M.Si dengan menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Ryaas Rasyid, MA, Ketua Dewan Penasehat Masyarakat Ilmu Pemerintah Indonesia dan Prof. Purwo Santoso, MA, Ph.d, Guru Besar UGM dengan Moderator Oleh Viko Januardhy, S.Sos, MA (Widyaiswara BPSDM Prov. Kaltim). Senin (31/10/22).
Gubernur Kaltim dalam Sambutan dan Pengarahnya menyampaikan, Bahwa Konsep IKN sebagai superhub ekonomi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan Keadilan ke seluruh Wilayah Indonesia, dimana selama ini Pertumbuhan dan kegiatan perekonomian itu ada di wilayah Barat Khususnya di Pulau Jawa, yang kedua IKN Memiliki delapan Prinsip yang harus di kembangkan antara lain ada Rendah Emisi Kalau bisa Nol, Terhubung aktif dan Mudah diakses, Bhineka Tunggal Ika, desain Kondisi alam/ramah lingkungan, Sirkuler dan tangguh, Aman dan Terjangkau; Kota hutan, Hutan Kota; yang berkelanjutan dan Modern. Kalau Konsep ini dilaksanakan menjadi satu satunya kota dan tidak ada di dunia, tidak ada kota hutan dan Tidak ada Kota Hutan.
“IKN akan memiliki berbagai dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi Kaltim dan Indonesia secara keseluruhan. Menurut data BPS Kalimantan Timur IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021 adalah 76,88 Tahun 2021 Meningkat dari 0,64 Poin dari dibandingkan Capaian tahun 2020 yaitu 76,24 sekaligus menjadikan Kaltim menjadi Peringkat 3 (tiga) IPM Nasional Setelah Yogyakarta dan DKI Jakarta.” Ungkapnya
“ Kegiatan ini penting bagi kita semua, guna menambah pengetahuan ,menambah wawasan kita untuk pengembangan kapasitas bagi Pimpinan Daerah dan Pejabat Tinggi di Lingkungan Pemprov Kaltim. Sehingga kita semua dapat memberikan dukungan kepada pembangunan dan Pengembangan IKN nantinya sesuai dengan tugas dan kerja pada bidang masing-masing” Tutup Gubernur.
Purwo Santoso menjelaskan konsep pengembangan SDM dalam rangka menyiapkan fungsi daerah penyangga. Presiden mengajak Kita menghadirkan Ibu Kota baru, bukan sekedar Lokasi baru, tapi juga peran baru, peradaban baru kata kuncinya Indonesia Centris.
“Pemercepatan upaya transformasi ekonomi dengan mengembangkan sektor - sektor ekonomi potensial daerah yang bernilai tinggi dan berkelanjutan penting artikulasi dalam kebijakan pengembangan SDM” Tutur Purwo Santoso.
Sedangkan Ryaas Rasyid, menjelaskan Daerah Penyangga Itu penting di kembangkan ekonominya, perdagangan dan indutrinya, harus dikembangkan investasinya perlu ada perhatian khusus dan perlu di buat Perda Pemerintah Kaltim untuk mengantisipasi perkembangan karena IKN.
“Jangan sampai kehadiran IKN itu seolah- olah membatalkan prinsip otonomi, tapi dia berada dalam otonom Provinsi Kaltim, Jangan sampai terjadi seperti Otorita Batam. soal aparatur itu tanggung jawab pusat” Tegas Ryaas Rasyid,
“Saya senang bisa ikut dalam diskusi yang sangat penting dan penuh semangat kemarin itu. Tugas saya adalah meyakinkan semua pihak bahwa Pemda Kaltim adalah pihak pertama yang wajib diberi peran, wewenang dan fasilitas dalam mengawal pembangunan IKN dan mensupervisi penyelenggaraan administrasi pemerintahan di IKN. Tidak boleh administrasi di ibukota baru itu dikelola oleh Otorita” Tegas Ryaas Rasyid.
Pada Webinar Nasional ini dihadiri Gubernur Kaltim hingga selesai acara, Kepala BPSDM Kaltim, OPD di Lingkungan Prov. Kaltim serta peserta dari Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera hingga Papua.
Sumber: Youtube BPSDM
Warta Kaltim @2022-Juliati
Berita lainnya...