NUSANTARA – Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Dr. Setia P Lenggono menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk komitmen IKN terhadap sektor pertanian dan menjamin kelangsungan petani ibu kota.
“Pertanian Ibu Kota Nusantara harus menjadi model pertanian yang terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi,” Tuturnya disampaikan dalam rembuk tani IKN. pada Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan rembuk tani ini merupakan inisiasi dari petani dan diselenggarakan oleh Direktorat Ketahanan Pangan, Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN dihadiri 25 petani perwakilan yang terdiri dari 4 (empat) Kecamatan di wilayah Ibu Kota Nusantara
Rembuk Tani tersebut dilaksanakan dengan tema memperkuat kelembagaan petani dalam upaya mengakselerasi pengembangan pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan petani di IKN dengan menghadirkan dua narasumber, yakni TO Suprapto dari Joglo Tani Indonesia dan Muhammad Firly, sosok pengusaha muda pertanian asal Balikpapan. Hadirnya narasumber dimaksud agar dapat memberi perspektif kebaruan tentang kelembagaan petani yang kuat dan pengembangan bisnis pertanian yang dimiliki oleh kelompok petani ibu kota.
Selama proses rembuk petani, terlihat para peserta sangat antusias dan aktif dalam menyampaikan harapan-harapan maupun gagasan terkait kelembagaan petani ibu kota kedepan dan model pertanian yang harus dikembangkan yakni urban farming dan pertanian regeneratif.
Ardiansyah, perwakilan petani dari Kecamatan Samboja, menyampaikan bahwa acara ini sangat penting karena menjadi penghubung terjalinnya silaturahmi, komunikasi dan kesepakatan bersama para petani untuk membentuk wadah petani ibu kota kedepan.
Sedangkan Qurrotin dari perwakilan pertani perempuan juga menyampaikan harapannya. “Semoga dengan adanya Otorita IKN, kehidupan petani bisa lebih baik dan sejahtera dan dunia pertanian tetap ada di ibu kota,” tukasnya.
Pada kesempatan rembuk petani ini juga diundang para Penyuluh Pertanian dari kecamatan yang masuk dalam deliniasi kawasan Ibu Kota Nusantara. Kelak para penyuluh diharapkan dapat terus berkontribusi dan aktif mendampingi wadah petani ibu kota yang akan dibentuk.
Pada akhir sesi Rembuk Petani Ibu Kota ini, dilakukan pembahasan yang menghasilkan kesepakatan untuk menyusun kelompok kerja petani ibu kota yang akan bertugas untuk merumuskan kelembagaan petani ibu kota, menyusun AD/ART dan program kerja usaha tani yang selaras dengan alam. Selain merekomendasikan dilakukannya pendataan secara partisipatif keberadaan petani di IKN, direkomendasikan juga terkait lahan dan potensi produksi pertaniannya dengan lebih akurat sebagai basis pengembangan kemandirian pangan yang lebih baik ke depannya.
Warta Kaltim @2023-Jul