BONTANG- Memperkuat transformasi menuju ekonomi hijau terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan industri besar. Salah satunya terlihat dari kolaborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (FEB Unmul) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui kegiatan seminar bertajuk “Implementasi Green Business pada UMKM”, yang digelar di Gedung Kopkar PKT, Rabu (22/10).
Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mitra binaan Pupuk Kaltim, serta perwakilan akademisi dan praktisi bisnis dari Kalimantan Timur. Melalui seminar ini, peserta diajak memahami dan mempraktikkan konsep bisnis hijau (green business) sebagai strategi penting dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan iklim.
Peran FEB Unmul: Akademisi sebagai Motor Edukasi Bisnis Hijau
Seluruh narasumber dalam kegiatan ini berasal dari FEB Unmul, antara lain Dr. Yana Ulfah, SE, M.Si, Ak, CA, Dr. Set Asmapane, SE, M.Si, Ak, CA, CTA, CPA, Alan Smith Purba, SE, M.Ak, serta Nur Alfiah Rezkiyanti, SE, M.Ak. Keempatnya memberikan kontribusi dari berbagai perspektif ilmu ekonomi, akuntansi, dan pemasaran.
Dalam pemaparannya, Dr. Set Asmapane menjelaskan secara rinci konsep Green Accounting- sistem akuntansi yang mengintegrasikan aspek lingkungan dalam pencatatan keuangan.
“Pelaku usaha saat ini tidak cukup hanya mencatat keuntungan dan kerugian finansial, tetapi juga harus memperhitungkan biaya sosial dan ekologis dari kegiatan mereka”
“Dengan green accounting, pelaku usaha dapat menilai seberapa besar efisiensi lingkungan dari aktivitas bisnisnya. Ini penting untuk menciptakan transparansi dan tanggung jawab yang berkelanjutan,” jelas Dr. Set.
Sementara itu, Dr. Yana Ulfah mengupas konsep Green Business secara menyeluruh, mulai dari perencanaan produksi hingga pengelolaan limbah. Ia menekankan bahwa praktik bisnis ramah lingkungan kini menjadi tuntutan, bukan pilihan, karena konsumen dan pasar global semakin sensitif terhadap isu keberlanjutan.
“Prinsip green business adalah mengubah pola pikir — bukan hanya mencari laba, tapi juga memastikan usaha kita tidak merusak bumi,” ungkap Yana.
Alan Smith Purba kemudian melanjutkan dengan pembahasan Green Marketing, yakni strategi pemasaran berbasis nilai keberlanjutan. Ia memaparkan bahwa citra perusahaan yang peduli lingkungan kini menjadi aset penting dalam memenangkan loyalitas konsumen.
“Produk yang ramah lingkungan bukan hanya unggul karena kualitasnya, tapi karena membawa pesan moral: tanggung jawab terhadap masa depan,” ujar Alan.
Sebagai bagian interaktif dari kegiatan, Nur Alfiah Rezkiyanti memandu simulasi green business untuk peserta. Dalam sesi tersebut, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diminta merancang strategi bisnis yang mengintegrasikan nilai-nilai hijau. Ide-ide kreatif bermunculan — mulai dari konsep kemasan berbahan organik, efisiensi energi dalam produksi, hingga strategi pemasaran digital rendah emisi.
“Kami ingin peserta tidak hanya memahami konsepnya, tetapi benar-benar merancang strategi yang bisa diterapkan dalam bisnis mereka,” tutur Nur Alfiah.
Output dan Dampak: Sinergi Dunia Usaha, Akademik, dan Masyarakat
Kegiatan ini menghasilkan sejumlah luaran penting yang sejalan dengan visi masing-masing pihak penyelenggara:
1. Dari PT Pupuk Kaltim: Penguatan Program CSR dan Rantai Pasok Hijau
Bagi Pupuk Kaltim, seminar ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, Pupuk Kaltim menargetkan peningkatan kapasitas UMKM binaan agar mampu beradaptasi dengan prinsip bisnis ramah lingkungan.
Perusahaan berharap kegiatan ini dapat melahirkan jejaring rantai pasok hijau (green supply chain), dimana produk-produk lokal binaan dapat menjadi bagian dari sistem ekonomi industri yang efisien, etis, dan berwawasan lingkungan.
“Pupuk Kaltim berkomitmen mendorong UMKM untuk tidak hanya tumbuh, tapi tumbuh dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ini sejalan dengan transformasi kami menuju industri hijau,” ujar perwakilan CSR Pupuk Kaltim dalam sambutannya.
2. Dari Pelaku UMKM: Inovasi Produk dan Model Bisnis Hijau
Bagi peserta UMKM, seminar ini menjadi momentum untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam menciptakan nilai tambah melalui inovasi berkelanjutan. Para peserta mendapatkan pemahaman langsung tentang bagaimana efisiensi energi, daur ulang bahan, dan pengelolaan limbah dapat menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan citra merek.
Beberapa peserta bahkan berkomitmen untuk mulai mengadaptasi langkah hijau dalam usahanya, seperti mengganti kemasan plastik menjadi kemasan organik dan menerapkan sistem paperless dalam transaksi keuangan.
“Kami jadi paham bahwa green business tidak selalu mahal. Justru banyak langkah kecil yang bisa kami mulai dari sekarang,” ujar salah satu pelaku UMKM peserta kegiatan.
3. Dari FEB Unmul: Kolaborasi Akademik dan Riset Terapan
Bagi FEB Unmul, kegiatan ini menjadi bagian dari misi pengabdian masyarakat sekaligus wadah penguatan tridarma perguruan tinggi. Melalui kegiatan ini, FEB Unmul berencana menindaklanjuti hasil seminar dengan program riset terapan serta pendampingan langsung bagi UMKM di Kalimantan Timur.
“Kami ingin memastikan transfer ilmu ini berlanjut ke tahap implementasi. FEB Unmul siap menjadi mitra strategis industri dan pemerintah dalam pengembangan bisnis hijau,” tegas Dr. Set Asmapane yang juga mewakili tim akademik.
Langkah Nyata Menuju Ekonomi Berkelanjutan
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada peserta dan sesi diskusi terbuka antara dosen, pelaku usaha, serta perwakilan PT Pupuk Kaltim. Semangat kolaborasi terlihat kuat, mencerminkan bahwa transformasi menuju ekonomi hijau tidak dapat berjalan sendiri, melainkan melalui kerja sama lintas sektor.
Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan dapat dimulai dari level lokal — dari ruang belajar, dari pelaku UMKM, dan dari sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan dukungan akademisi FEB Unmul, komitmen industri seperti Pupuk Kaltim, dan antusiasme pelaku UMKM, Kalimantan Timur bergerak menuju masa depan ekonomi yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing.

Warta Kaltim @2025- Yana -Jul (Editor)











