Kutai Barat – Desa Muara Gusik, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, dikenal sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani dan mulai mengembangkan usaha peternakan sapi. Meskipun perkebunan sawit memberikan manfaat ekonomi, limbah pelepah sawit selama ini belum dikelola dengan baik sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan sekaligus menjadi potensi sumber pakan yang terabaikan.
Menjawab tantangan tersebut, Tim Dosen Universitas Mulawarman dan mahasiswa menggelar kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) pada Tanggal 30-31 Agustus 2025 di Balai Desa Muara Gusik. Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Kelompok Tani Ternak Melalui Teknologi Pakan Fermentasi Berbasis Limbah Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Produktivitas Peternakan Sapi Ekstensif,” kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta dari kelompok tani-ternak “Maju Sejahtera”, aparatur desa, serta tim akademisi Unmul.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Desa Muara Gusik yaitu Muryadi, dan Ketua Tim Pelaksana PKM, Dr. Nurul Fajrih H., S.Pt., M.Si. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hibah BIMA skema Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun 2025. Program ini merupakan upaya strategis pemerintah mendorong peran perguruan tinggi untuk berkontribusi nyata terhadap pemberdayaan masyarakat melalui penerapan hasil riset dan inovasi teknologi tepat guna. Tim pelaksana PKM terdiri dari akademisi Universitas Mulawarman, yaitu Prof. Dr. Ir. Taufan Kusumaning Daru, M.P, Gisky Andria Putra, S.I.Kom., M.Si., dan Muhammad Rizki Fadillah, S.Pt., M.Pt., serta melibatkan tiga mahasiswa jurusan Peternakan yang turut terlibat aktif mendampingi kegiatan.
Praktek pembuatan pakan fermentasi berbasis pelepah sawit
Dalam pelaksanaan, peserta mendapatkan materi mengenai teknologi fermentasi pakan berbasis pelepah sawit, manajemen pemeliharaan sapi di lahan penggembalaan serta strategi pemasaran produk peternakan. Tidak hanya penyuluhan, peserta juga didampingi untuk melakukan praktik langsung pembuatan pakan fermentasi dan juga praktek manajemen pemeliharaan sapi di lahan penggembalaan diantaranya menanam tanaman pakan dan juga membuat pagar pembatas ternak.
Ketua Kelompok Tani-Ternak Maju Sejahtera, Udil Thamrin, menyambut baik pelaksanaan program tersebut. Ia menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas pendampingan yang diberikan oleh tim PKM Unmul. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya program ini. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, kelompok kami juga memperoleh bantuan peralatan, bahan pakan dan bibit tanaman pakan yang memang sangat kami butuhkan” ujarnya penuh antusias. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong kemandirian peternak. Peserta terlibat aktif dalam diskusi, praktik produksi pakan, hingga penyusunan strategi pemasaran digital hasil ternak. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui observasi langsung, penyebaran kuesioner, serta pemantauan keberhasilan implementasi pakan fermentasi dan pemasaran produk ternak.
Secara nyata, program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-1 No Poverty, tujuan ke-2 Zero Hunger, dan tujuan ke-12 Responsible Consumption and Production. Dampaknya diharapkan mampu memperkuat ekonomi keluarga peternak, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan ketahanan pangan desa.
Inovasi dan semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan PKM Desa Muara Gusik. Kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah desa menegaskan pentingnya sinergi multipihak dalam membangun desa yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Warta Kaltim @2025-Jul