NEWS:

  • Jasa Raharja dan Tim Pembina SAMSAT Kolaborasi dengan 2.358 Merchant, Beri Reward bagi Wajib Pajak Taat Bayar
  • FEB Unmul dan Pupuk Kaltim Dorong UMKM Terapkan Green Business: Membangun Ekonomi Hijau dari Bontang
  • Wujud Nyata Sinergi Keselamatan: Sosialisasi dan Ramp Check Kendaraan Angkutan Barang di Pelabuhan Semayang Balikpapan
  • Dorong Percepatan Bauran Energi Terbarukan di Kaltim, Mitra Hijau Hadirkan Pakar Bahas Pengembangan Biomassa
  • Jasa Raharja Hadirkan Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas (MUKL) di Dies Natalies ITK yang Ke-10

SAMARINDA- Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Faperta Unmul) Prof. Dr. Ir. H. Rusdiansyah, M.Si. menjelaskan mewujudkan ketahanan pangan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) perlu di kuatkan Pertanian di Kawasan IKN dan Penyanggahnya. Disampaikan di Universitas Mulawarman Rabu, (23/11/2022)

“IKN itu bagian dari Kalimantan Timur yaitu berbatasan langsung dengan  Kutai Kartanegara, PPU, Balikpapan Kita harus melihat secara Utuh tidak  bisa di pisah pisahkan. Mau tidak mau Mengenai Ketahanan pangan di IKN  wilayah Ring 1 (Satu) IKN harus dikuatkan yaitu Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam paser Utara (PPU)” Tutur Rusdiansyah

“Hampir 45 persen kebutuhan beras di Kaltim itu dari Kutai Kartanegara, artinya kalau mau meningkatkan pangan di kawasan IKN, perkuat di Kutai Kartanegara. Kukar Pertaniannya harus dibangun, Pertanian di PPU dengan paser itu di dorong termasuk ada wilayah di IKN itu juga di bangun ada sekitar 2.500 Hektar itu juga harus dibangun/ hidupkan agar Mainset (pola pikir) masyarakat tidak berubah” Tutur Rusdiansyah

“Perlu ada analisis secara lengkap, harus melihat masalah sesungguhnya jangan sampai tidak sesuai harapan baru kita bingung” Tuturnya

“Masalah pokok itu ada di tanah berupa keasaman tanah, kalau itu bisa kita selesaikan maka permasalahan budi daya Tanaman di Kalimantan Timur itu bisa kita selesaikan” Tegas Rusdiansyah

“Ada Empat Komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai Kondisi Ketahanan pangan yaitu: (1) kecukupan kesediaan pangan (jumlah pangan yang kita makan sebanding dengan jumlah tanaman yang kita tanam) (2) Stabilitas Ketersediaan pangan (kontinuitas tanpa dibatasi waktu dan musim) (3) Aksesibilitas /Keterjangkauan terhadap Pangan dan (4) Kualitas/Ketahanan Pangan” Tutup Rusdiansyah

Warta Kaltim @2022- Sarif


 



WARTA TERKAIT

WARTA UPDATE

« »