SAMARINDA. Dalam upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 yaitu Good Health and Well Being, Tim Pengabdian Masyarakat dari STIKES Dirgahayu Samarinda menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat UMKM Kelurahan Sungai Kapih Terkait Pangan Fungsional Berbasis Jamur Tiram dengan Fortifikasi Daun Pandan.” (06/08/2025)
Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim pengabdian terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Farmasi dan S1 Keperawatan STIKES Dirgahayu Samarinda.
Acara secara resmi dibuka oleh Ketua Program Studi Farmasi, apt. Raymon Simanullang, M.Pharm., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan aktif akademisi dalam mendorong inovasi produk pangan fungsional lokal yang bernilai kesehatan dan ekonomi.
"Sinergi antara institusi pendidikan dan pelaku UMKM sangat penting untuk menciptakan produk pangan inovatif yang mendukung peningkatan derajat kesehatan sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi," ujar apoteker Raymon.
Sebagai perwakilan dari pendamping UMKM Kelurahan Sungai Kapih, Burhanudin Widodo,S.E.Sy dari Credit Union Daya Lestari TP. Selili Mandiri Sejahtera, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan produk lokal berbasis pangan sehat.
Nuget Jamur dan Mie JamurKegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama dari berbagai disiplin keilmuan yaitu: (1). Nurillahi Febria Leswana, M.Sc, sebagai pemateri pertama, memaparkan materi Pangan Fungsional Berbasis Jamur Tiram dengan Fortifikasi Daun Pandan. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa kombinasi antara jamur tiram dan daun pandan tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga memperkaya nilai gizi dan manfaat kesehatan produk pangan. (2). Pemateri kedua, apt. Muh. Taufiqurrahman, M.Farm, menyampaikan materi mengenai strategi pengurusan PIRT dan Sertifikasi Halal untuk produk pangan hasil kegiatan, yakni mie kering dan nugget berbasis jamur tiram. Beliau menekankan pentingnya legalitas produk dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dan peluang pasar. (3). Sebagai pemateri ketiga, Ns. Remita Ully Hutagalung, M.Kep, menjelaskan secara rinci mengenai kandungan gizi serta manfaat jamur tiram dalam pola makan sehat keluarga. Ia menekankan bahwa jamur tiram dapat menjadi sumber protein nabati yang baik dan berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif.
Kegiatan ini juga menjadi ajang transfer pengetahuan dari dunia akademik kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal yang sehat, halal, dan berkelanjutan.
Warta Kaltim @2025-Jul