SAMARINDA- Masyarakat lokal dinilai kurang mampu mengimbangi migrasi penduduk disebabkan pemindahan ibu kota negara di wilayah baru (Kaltim), perlu akselerasi sumber daya manusia (SDM) daerah dengan pelatihan dan hak Khusus. Disampaikan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Drs. Martinus Nanang, M.A. dalam wawancara yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Orang daerah IKN cenderung tergantung dengan alam, sebagaimana ciri masyarakat pedesaan, lalu bagaimana ketika alam tidak bisa dimanfaatkan dikarenakan kebijakan di IKN?, padahal faktualnya mereka memiliki SDM yang sangat rendah, terlihat minimnya menjadi PNS/ASN, solusi tercepat agar mereka bisa bekerja dengan meningkatkan kapasitas dengan pelatihan dan kesempatan mendapatkan hak khusus.
“Mereka memiliki pendidikan sangat rendah, sekarangpun mereka tidak mampu bersaing dengan pegawai negeri, mereka mengakui dari segi SDM tidak mampu bersaing. Agar mereka tidak terancam saya meminta kepada Pemerintah agar mereka diberi hak-hak khusus (termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, hak atas kewilayahan, hak atas kredit usaha, dan sebagainya)” imbau Martin Sapaan Martinus Nanang.
Marinus dosen pengajar Pemetaan Sosial pada Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul menjelaskan menjelaskan satu satunya cara agar SDM mampu bersaing ialah dengan meningkatkan pendidikan dan pemberian pelatihan (training). Pemberian training dapat berupa pelatihan-pelatihan jangka pendek supaya orang-orang ini dapat pekerjaan di IKN. Jadi training itu solusi cepat agar mereka dapat bekerja.
"Solusi jangka panjangnya menurut saya itu pendidikan formal yang orientasinya teknologi tinggi karena IKN ini akan menjadi kota cerdas (Smart City) yang mau tidak mau terkait kemampuan penguasaan teknologi informasi seperti kecerdasan intelegen, kecerdasan artifisial, dan lainnya, yang membuat mobil/kereta bisa jalan sendiri, juga mengembangkan kemampuan bahasa asing terutama bahasa inggris, mengingat hadirnya IKN akan banyak orang asing datang."
"untuk menggagas konsep kota cerdas (smart city) pada masyarakat lokal dinilai tidak mampu bersaing dengan teknologi tersebut. Sehingga diharapkan ada rencana dari pemerintah dalam menanggulangi masalah ini. Saya mendengar ada pemberdayaan masyarakat dilakukan." tuturnya" tuturnya
Menurutnya dengan perpindahan IKN akan membawa dampak positif terutama pada hal pertumbuhan perekonomian.
“Perkiraannya itu pertumbuhan ekonomi untuk Kalimantan Timur akan mencapai lebih dari 6 persen, IKN mengangkat pertumbuhan ekonomi, infrastruktur akan lebih baik, daerah-daerah sekitar IKN akan lebih baik (seperti jalur trans Kalimantan akan menjadi lebih bagus) karena tidak masuk akal jika membuat kita mewah level internasional (level dunia) tapi pinggirannya kumuh kan tidak mungkin."
"Peluang-peluang ekonomi kan banyak misal supply-supply bahan pangan, pariwisata, jadi daerah-daerah yang memiliki banyak potensi wisata (wisata alam & budaya) akan berkembang.” Tutup Martin.
Warta Kaltim @2023-SIS7