SAMARINDA- Pembentukan Badan Usaha Milik Otorita (BUMO) Ibu Kota Nusantara diharapkan bisa berkerjasama atau Kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Sehingga bisa sebagai penopang Pembangunan IKN. Tentu Dengan Kolaborasi baik sebagai Investor, Kontraktor atau Supplier. Disampaikan Aji Muhammad Abidharta Wardhana Hakim, M.M., CRMO. Selaku Direktur Utama Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS) dalam Wawancara khusus di Dekade Cafe. Kota Samarinda. Sabtu (18/03/2023)
“Untuk Kolaborasi ini, diharapkan dukungan pemerintah provinsi untuk segera duduk bersama-sama dengan Badan Otorita IKN sehingga bisa melibatkan potensi usaha BUMD untuk membangun bersama-sama, IKN seperti DKI Jakarta dengan Jabodetabek. Kaltim sebagai penyangga dan mempunyai peran masing-masing”, tutur Abi.
“Untuk ring satu susah orang daerah masuk, karena sudah ada BUMN dengan vendor-vendor handal mereka. Kami pernah mencari informasi untuk masuk tapi memang dihadapkan dengan persyaratan-persyaratan yang spesifik. Mudahan tetap ada peluang di ring dua dan tiga saja”,
“Bisnis yang tetap ada prospeknya itu tidak lepas dari pangan, papan, sandang dan energi, jadi masyarakat Kaltim bisa fokus menyediakan hal tersebut. Intinya kita bisa berpikir untuk memaksimalkan bidang yang sudah kita miliki saat ini”, tuturnya.
Bicara Potensi, MBS punya 72,5 hektar lahan yang sekarang menjadi pelabuhan peti kemas. Kemudian sampai saat ini baru termanfaatkah kurang lebih 13 hektar oleh PT Pelindo. Dalam Implementasinya Pelindo dan MBS menjalin kerja sama buat joint venture company. Kami Juga sudah bekerja sama dengan beberapa Investor yang ternyata juga menjadi supplier kebutuhan IKN.
“Ketika ada kendala seperti saat ini, mau tidak mau kita harus bisa memanfaatkan aset yang dimiliki ketika link untuk masuk ke sana (IKN). Menurut kami pelabuhan menjadi pintu masuk sehingga kita perlu memaksimalkan hal tersebut. Kita akan optimalkan pelabuhan kita sebagai pintu masuk IKN.” Tutup Abi.
Warta Kaltim @2023- Reynaldy