NEWS:

  • DP3A Kutai Timur Selenggarakan Pelatihan Konvensi Hak Anak(KHA), Hadirkan Ketua KPAD Kaltim dan Sudirman ABD Latif dari Batam
  • Rivan A. Purwantono Pastikan Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Dapat Pelayanan Terbaik di RS Abdul Radjak
  • Seluruh Korban Terjamin, Jasa Raharja Proaktif Data Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
  • Berhasil Jalankan Tata Kelola untuk Tingkatkan Pelayanan, Jasa Raharja Raih Penghargaan sebagai Best BUMN Awards 2024
  • Rivan A. Purwantono: Langkah Strategis Penegakkan Hukum Lalu Lintas Penting Terus Dilakukan Karena Mayoritas Kecelakaan Diawali Pelanggaran 

Photo: Dr. Muhammad Zaini, M. Si, selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis Universitas MulawarmanSAMARINDA – Menurut Dr. Muhammad Zaini, M. Si, selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman. Sambut Peluang Bisnis Kehadiran Pembangunan Ibu Kota Nusantara maka Pelaku usaha lokal harus terus-menerus berinovasi, terus belajar dan juga perlu berkreativitas dengan menggabungkan budaya lokal setempat ditambah sentuhan modern untuk produk lokal yang sudah ada sekarang, sehingga mampu menjangkau kebutuhan dan memenuhi selera masyarakat modern dewasa ini, terutama kaum muda. Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Mulawarman. Kota Samarinda. Jumat (20/01/2023).

“Contoh kalau di Thailand dan Korea kan dari budayanya yang dikembangkan, sehingga orang mengenal produk-produk mereka. Kalau misalnya Korea dengan drakornya, K-Popnya dikenal, kemudian produk-produknya dikenal, sehingga kita jangan satu strategi saja untuk memajukan kewirausahaan atau UKM lokal”

“Kita harus mengangkat budaya-budaya lokal kita, budaya yang diangkat ini utamanya adalah budaya tak benda, kalau budaya tak benda ini sudah terangkat atau dikenal maka pasti budaya bendanya seperti produk lokal atau makanan lokal juga akan dikenal, tinggal dikembangkan saja”, tutur Zaini.

Menurut Zaini, kesuksesan suatu UKM atau usaha juga tergantung dari seberapa gencarnya promosi yang bisa kita lakukan. Jika kita hanya jualan saja tanpa promosi terutama melalui seni dan budaya, maka kesuksesan usaha tersebut akan susah dicapai. Maka dari itu perlu juga dukungan dari pemerintah kita kepada seluruh pelaku seni budaya agar mampu mempromosikan budaya lokal kita sehingga output nya nanti produk-produk lokal kita juga bisa laku terjual.

“Kesuksesan Korea itu kan karena promosinya yang luar biasa gencar dan juga karena sudah dirancang oleh negara mereka, contohnya mereka sudah digembleng pemerintahnya untuk bisa bahasa inggris, dari budaya bahasa ini mempermudah mereka untuk mempromosikan kebudayaan mereka sendiri dan akhirnya produk mereka laku terjual, karena seperti kata pepatah “kalau tak kenal, maka tak sayang””, tutur Zaini.

Lanjut beliau, selain promosi penting juga bahwa usaha lokal kita memiliki akses jalan dan infrastruktur yang baik, maka dari itu penting juga bahwa IKN ini yang sedari sekarang sudah mulai dari nol, mulai dari hutan, untuk memiliki masterplan yang konkrit dalam segala aspek sehingga nantinya semua sudah tertata. Jika segala kebutuhan dasar seperti pendidikan, pangan, kesehatan dan lain-lain sudah disiapkan, maka hal itu akan membuka lapangan usaha mulai dari UKM hingga segala macam kewirausahaan akan mengikuti seiring dengan kedatangan aparatur negara dan pendatang ke IKN yang jumlahnya ratusan ribu, bahkan bisa jutaan.

“Semua perpindahan masyarakat ke IKN akan membuat perubahan sosial dan ekonomi yang luar biasa ke Kaltim, sehingga harus di antisipasi oleh Kaltim dengan menyiapkan sumber daya manusianya. Jangan sampai nanti seperti penduduk asli Jakarta, suku Betawi yang akhirnya tersisih karena kalah bersaing dengan pendatang yang membawa berbagai macam kemampuan di bidang Ilmu pengetahuan, teknologi dan Modal, sehingga harus ada keberpihakan, harus menempatkan orang-orang lokal sebagai pelaku juga di IKN, bukan hanya penonton saja, harus ada kebijakan yang melindungi masyarakat lokal agar bisa kita sebut adil atau fair”, tutur Zaini.

“Harapan saya bahwa perpindahan ibukota itu bisa terlaksana dengan baik, tentu itu bertahap tidak bisa drastis. Karena membangun peradaban harus disiapkan segala yang dibutuhkan"

Pelaku ekonomi lokal juga bersiap-siap sehingga saat IKN nanti sudah jadi tidak tersingkir. Karena pembangunan itu bertahap maka kita menyiapkan juga bertahap. Untuk menyiapkan hal itu satu generasi perlu 25 tahun.

Semua hal itu disiapkan mulai dari pendidikan dasar kita hingga pendidikan tinggi. Intinya membangun negara itu dari pendidikan, membangun ekonomi juga dari pendidikan, jadi semua itu harus disiapkan”, tutur Zaini pakar Administrasi Bisnis Fisip Unmul sebagai penutup.

Warta Kaltim @2023- Reynaldy


 



NEXT

WARTA UPDATE

« »