NEWS:

  • Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024, Jasa Raharja Sampaikan Komitmen Dukung Upaya Strategis Seluruh Stakeholder
  • Terlibat Aktif dalam Posko Terpadu Angkutan Nataru 2024, Dewi Aryani Suzana Sampaikan Peran Kurusial Jasa Raharja
  • Jasa Raharja Sampaikan Kesiapan Pengamanan Nataru dalam Rakor Lintas Sektoral
  • Hasil Riset Unmul Di implementasi Oleh Perusahaan Tambang Batu Bara dan Migas Untuk Tercapainya SDG
  • ESDM Kaltim, Perusahaan Migas dan Pertambangan Dukung SDGs Expo dan Awards 2025

SAMARINDA – Hadirnya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur menyebabkan tingginya migrasi penduduk ke kawasan IKN Nusantara, baik sebagai pekerja pembangunan IKN hingga pada sektor lain. Diprediksi penduduk kawasan IKN menjadi 300.000 Orang hingga Tahun 2024 mencapai 1.9 juta orang penduduk.  Di samping Hadirnya IKN sebagai Kota Modern, Smart City menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi Industri pariwisata. Mengingat wisata merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai sarana refreshing untuk melepas kejenuhan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan wisata tersebut maka wisatawan membutuhkan informasi tentang berbagai destinasi wisata di Kawasan Ibu Kota Nusantara dan daerah Sekitarnya  seperti wisata kuliner, wisata alam, wisata rohani, wisata bahari, dan jenis wisata lainnya. Wisatawan membutuhkan informasi meliputi lokasi, harga masuk atau daftar menu, transportasi, fasilitas, dan sebagainya.

Dalam memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan informasi berwisata Masyarakat yang tinggal bahkan berkunjung di Kawasan IKN cenderung mencarinya berbasis website seperti dicari melalui Google dan aplikasi. Ini tentunya diperlukan tersedianya layanan aplikasi dan website dan pasti ditunjang Google Maps dan GPS yang ditunjang Infrastruktur GSM Seperti 4G bahkan 5G.

Potensi Pariwisata di Kalimantan Timur sangat tinggi dari potensi budaya, museum (kerajaan Kutai), pantai & terumbu karang, Hutan& Perkebunan maupun wisata buatan, menjadi potensi meningkatkan pendapatan UMKM dan pelaku usaha wisata, hotel, kuliner (makanan) di daerah.

Melihat potensi wisata dan kebutuhan teknologi informasi tersebut  Media mewawancarai Jebolan IT dari Jerman Yusan Triananda Direktur Utama PT Swadaya Putra Jaya mengenai konsep aplikasi Palapa Eduwisata yang merupakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Diwancarai di Hotel Mesra Internasional Kamis, (06/4/2023).

Yusan menjelaskan  Palapa Eduwisata Nusantara-IKN merupakan aplikasi wisata edukasi berbasis informasi untuk mendata dan memasarkan paket eduwisata IKN yang terbuka dan diisi secara mandiri oleh publik. Adapun wisata edukasi yang dimaksud sangat luas dalam artian wisata untuk mencari informasi produktif yang sifatnya menambah ilmu dan wawasan serta informasi relevan.

Hadirnya aplikasi Palapa merupakan bentuk dukungan terhadap IKN dalam mewujudkan sistem teknologi informasi terintegrasi bidang pariwisata. Selain itu, melalui aplikasi Palapa menjadikan pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi di Kalimantan Timur serta meningkatkan sumber daya manusia Kaltim.

“Contohnya edukasi bagi para investor dalam mencari informasi terkait bidang dan lokasi investasi, ada pula pegawai negeri yang mencari sekolah terbaik bagi anak-anak mereka, atau pakar geologi dari perguruan tinggi misalnya menyediakan paket wisata untuk geologis di titik IKN maupun luar IKN.” Ujar Yusan

“Wisata edukasi bukan hanya sekadar edukasi wisata yang sudah ada sebelumnya seperti halnya kunjungan museum pada aspek pendidikan, melainkan di dalamnya terdapat motivasi melakukan pencarian informasi yang berguna untuk pekerjaan atau bisnis nantinya.

“Ini merupakan suatu program berkelanjutan yang masih akan terus dikembangkan melalui sudut pandang meluas. Isi konten belum terlalu banyak, karena orang-orang masih bingung. Semestinya ada yang mensosialisasikan dan merancang isinya. Caranya dari kita sudah mengundang pihak-pihak tertentu. Disamping menyusun konsep, aplikasi sudah siap, tetapi konten belum.” Terangnya.

“Sasarannya lebih banyak untuk pendatang karena memang untuk memancing orang datang kesini. Sedangkan bagi masyarakat lokal dengan ide tersebut mereka menjadi terbantu sehingga dapat terlibat untuk mengimplementasikan serta mengembangkan potensi yang akan melahirkan produk eduwisata. Dalam artian, banyak orang bisa menjadi wirausaha pariwisata.” Jelas Yusan.

Uniknya, aplikasi Palapa menambahkan inovasi menggunakan istilah “gentong ide” yang tidak ditemukan pada aplikasi manapun yang mewadahi publik untuk memberi gagasan berupa rencana wisata edukasi multi sektoral baik pendidikan, biro perjalanan, wisata kesehatan dan lain sebagainya.

Tersedianya Teknologi Informasi Terintegrasi tentang IKN dan Daerah Penyangga tentu dibutuhkan terintegrasi juga Stakeholder seperti kementerian terkait, Otorita IKN dan Pemerintah Daerah serta Pengusaha dalam membuat terobosan dan kebijakan mengarah pada peningkatan pariwisata di IKN dan kawasan sekitarnya.

Berita lainnya...

Warta Kaltim @2023-Cindy Elysa


 

NEXT

WARTA UPDATE

« »