NEWS:

  • Berhasil Capai Kinerja Unggul, Jasa Raharja Raih Penghargaan dari The Asian Post
  • Sudoyo Plt. Kepala BKKBN RI: Pembangunan Kependudukan Konsentrasi pada Penduduk Usia Produktif
  • Rivan A. Purwantono Tekankan Semangat Sinergi dan Kolaborasi dalam Rakernas Serikat Pekerja Jasa Raharja 
  • Sukseskan Moto GP Mandalika, Rivan Purwantono dan Kakorlantas Polri Cek Kesiapan Pengamanan Personel
  • Jasa Raharja Raih Penghargaan Transformasi Layanan Publik dalam Ajang Inovasi Membangun Negeri

SEPAKU- Dalam rangka pemberdayaan dan pembangunan kesehatan keluarga, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul) berkolaborasi dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kemdikbud BIMA Tahun 2024. Kegiatan ini bertemakan "Pemberdayaan dan Pembangunan Kesehatan Keluarga melalui Pojok Literasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA): Pembuatan Apotek Hidup TOGA dan Pemanfaatan TOGA menjadi Jamu Serbuk Jahe, Kunyit, dan Temulawak," yang dilaksanakan di Desa Argo Mulyo, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, pada Minggu,(8/9/ 2024)

Kegiatan ini dipimpin oleh dosen dari FKM UNMUL, yaitu Fahrul Rozi, dan Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq, serta Putri Anggreini, Kegiatan juga melibatkan mahasiswa, hadir Arya Yuliansyah Putra, Nasywa Aulia, Oktavia Nasrul Annisa, dan Adhiesty Syaffila Febriyanthy, yang turut aktif berpartisipasi.

Menurut Fahrul Rozi Sasaran utama dalam program ini adalah kelompok TP-PKK Desa Argo Mulyo, yang terdiri dari 33 orang peserta. Kegiatan dimulai dengan penanaman bibit TOGA seperti jahe, kunyit, dan temulawak di lahan desa. 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan penyakit seperti hipertensi dan hiperkolesterolemia, melalui pemanfaatan TOGA. 

Lanjut Fahrul Rozi menerangkan kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kelompok TP-PKK Desa Argo Mulyo untuk mengembangkan usaha produksi jamu serbuk dengan bahan baku yang mereka tanam sendiri di kebun TOGA desa.

“Diharapkan Kegiatan ini meningkatkan diversitas tanaman herbal di sekitar desa serta mempromosikan kemandirian produksi bahan baku untuk pembuatan jamu serbuk.”

“Selanjutnya, para peserta mendapatkan pelatihan pembuatan jamu serbuk dari bahan TOGA yang ditanam, seperti kunyit, jahe, temulawak, serai, kayu manis, dan gula.” tuturnya

Pelatihan diawali dengan pemutaran video edukatif yang menjelaskan proses pembuatan jamu serbuk, diikuti dengan praktik langsung oleh peserta. Para peserta sangat antusias selama pelatihan, dan hasil produksi jamu serbuk mereka berhasil memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kegiatan ditutup dengan minum jamu bersama, sebagai simbol keberhasilan pelatihan.

PKM Unmul 2

Warta Kaltim @2024-Jul

NEXT

WARTA UPDATE

« »