BALIKPAPAN – Doni Tiaka selaku Direktur Yayasan Meja Belakang (Media Belajar Berdaya Lingkungan) menanggapi pembangunan IKN yang mengusung konsep forest city dan digadang-gadang menjadi kota ramah lingkungan tersebut menurutnya benar dari sisi konsep. Namun dalam sudut pandangnya, ini menimbulkan pertanyaan terkait kondisi lingkungan yang akan rusak di masa sekarang untuk proses pembangunan di kemudian hari.
“Hutan ini apakah akan dipertahankan atau dibabat lalu dibangun Forest City. Yang harus dipikirkan oleh pembangunan ini, Forest City kita kenal di IKN apakah kemudian disamakan dengan hutan di tempat kita berada, kan belum tentu. Ekosistemnya berbeda. Perlu diingat memang daerah tersebut terdapat banyak investasi yang masuk seperti tambang dan sawit serta perusahaan kayu.” Ujar Doni. Balikpapan, Selasa (18/4/2023).
Sebagai aktivis lingkungan, Ia berpendapat hal lain yang harus dipertimbangkan adalah daerah teluk karena didalamnya terdapat beberapa bagian zona penyangga kawasan. Ada pula zona konservasi untuk koridor satwa beruang madu dan orang utan. Termasuk persoalan tuntas tidaknya status sosial dan kultur kedaerahan yang dirasa hingga sekarang masih belum jelas kebenarannya.
“Ya, walaupun sepertinya sudah dibereskan soal suku-suku dan ada beberapa yang mengaku kelompok tertentu dari daerah yang dulunya hutan dan transmigrasi. Kemudian soal ketersediaan air perlu dilihat.” Ungkapnya.
Ia menjelaskan perihal ketersediaan air sebenarnya jika IKN akan membangun lebih banyak infrastruktur kemungkinan wilayah Balikpapan akan terpengaruh. Penyebabnya adalah kota tersebut sangat bergantung dengan daerah tangkapan air.
“Kita punya namanya CAT (Cekungan Air Tanah) Mahakam. Kalau dipotong di tengah oleh IKN maka Balikpapan bersiap nggak punya air bersih. Walaupun banyak ahli mengatakan banyak air di daerah Manggar dan Waduk Kilo 15 besar. Tetapi para ahli harus membuktikan airnya berasal dari mana?, jadi kalau berasal dari CAT yang sama maka ketika IKN dibangun siap-siap air di bendungan air besar akan kosong.”
Menilik pada aspek lingkungan merupakan tantangan terbesar dari pembangunan IKN. Sejumlah potensi dampak lingkungan harus diperhatikan dan dipertimbangkan.
“Dampak lingkungan jelas ada, namanya pembangunan pasti akan merusak. Tidak ada yang tidak merusak, karena kalau membangun pasti akan membongkar hutan,” Tuturnya.
“Hutan daerah disebut juga daerah sekunder tua, tetapi beberapa menyebutkan daerah primer. Perbedaannya terletak ketebalan hutan yang tajuknya rapat dan tidak tersentuh manusia, berarti hutan primer. Sedangkan sekunder tua sudah hampir tidak tersentuh manusia tapi manusia tetap pernah menyentuhnya.” Imbuhnya.
Hutan-hutan dimaksud harus mempertimbangkan persoalan koridor satwa dan kesediaan air. Wilayah IKN terbilang tidak memiliki aliran air besar selain mengharapkan pada air bawah tanah. Melalui pembangunan massif sudah barang tentu harus memperhatikan dengan baik kecukupan air tanah atau bagaimana memperolehnya dari tempat lain.
Kemudian lanjutnya, menyoroti potensi banjir bukan hanya IKN yang menjadi penyebab apabila daerah sekitar terdampak akan tetapi dikarenakan adanya bekas lubang tambang yang mesti diperhatikan.
“Artinya kalau IKN memiliki dampak, mungkin IKN menjadi trigger keluarnya air ke daerah sekitar kawasan, tetapi apakah dampak banjir hanya dari IKN kan tidak juga. Dampaknya harus dilihat sebelum-sebelumnya.”
Terdapat pula potensi emisi gas karbon dari pembongkaran hutan. Signifikan atau tidak hal tersebut masih belum diuji. IKN bukan penyebab satu-satunya apabila terdapat konstruksi lainnya yang dibangun secara bersamaan dengan IKN.
“Konsep dasar Forest City sendiri menurut saya masih belum jelas. Harapannya jangan ditutupi agar pemerintah tidak mendapat berbagai spekulasi dari publik. Hari ini masih banyak spekulasi. Yang kita tahu hanya ada IKN tetapi tidak tahu di mana istana presiden, dimana batas akhir, dimana kota satelit untuk IKN.” Ucap Doni
“Dibuka seterang-terangnya bagaimana pembangunan IKN, hingga bagaimana masyarakat sudah bisa nanti dapat roadmapnya.” Pungkasnya.
Warta Kaltim @2023-Cindy Elysa
Kembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 25 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 31 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 34 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 34 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 39 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 41 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 41 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 42 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 44 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 44 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 45 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 58 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 90 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 95 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 95 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 95 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 96 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 98 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 99 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 99 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 136 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 141 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 141 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 145 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 145 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 145 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 146 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 146 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 147 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 150 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 150 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 151 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 154 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 157 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 159 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 161 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 162 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 163 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 164 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 179 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 185 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 190 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 191 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 197 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 198 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 199 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 202 days agoUnmul Dengan Otorita IKN Jalin Kerja Sama Pelatihan Sertifikasi Guru
posted 204 days agoProf. Dr. Rahmawati: Raih Guru Besar, Mengenal Lebih Dekat Kiprahnya
posted 205 days agoOtorita IKN dan Kadata Luncurkan Sabuk Hijau Nusantara
posted 205 days ago