NEWS:

  • Berhasil Capai Kinerja Unggul, Jasa Raharja Raih Penghargaan dari The Asian Post
  • Sudoyo Plt. Kepala BKKBN RI: Pembangunan Kependudukan Konsentrasi pada Penduduk Usia Produktif
  • Rivan A. Purwantono Tekankan Semangat Sinergi dan Kolaborasi dalam Rakernas Serikat Pekerja Jasa Raharja 
  • Sukseskan Moto GP Mandalika, Rivan Purwantono dan Kakorlantas Polri Cek Kesiapan Pengamanan Personel
  • Jasa Raharja Raih Penghargaan Transformasi Layanan Publik dalam Ajang Inovasi Membangun Negeri

SAMARINDA- Banyak Wisata bisa dikembangkan di Kalimantan Timur melalui Storytelling yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim disampaikan Syafruddin Pernyata Budayawan dan Praktisi Pariwisata Kaltim ketika menjadi Narasumber sekaligus Fasilisator Focus Group Discussion (FGD), dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman. bertempat  Gedung Prof. Masjaya (UNMUL HUB) Ruang Rapat Lt. 2  Jl. Sambaling No. 1, Kampus Unmul pada Senin, 16 September 2024.

Peserta FGDStorytelling merupakan seni menyampaikan sebuah cerita atau informasi dengan cara yang menarik dan efektif melalui berbagai media, seperti tulisan, lisan, gambar, atau video.” Tutur Syafruddin Pernyata yang juga pernah menjadi Kepala Dinas Pariwisata Prov. Kaltim.

Sedangkan Prof. Dr. Rahmawati, S.E., M.M. Sebagai Ketua Tim Penelitian menjelaskan bahwa kegiatan Ini tindak lanjut kegiatan Penelitian Fundamental Reguler dengan judul “Model Promosi Destinasi Partisipatif: Peran Storytelling dan Keterlibatan Naratif dalam  Meningkatkan Minat Berkunjung ke Desa-Desa Wisata di Daerah Penyangga IKN” yang telah kami lakukan. Banyak masukan dari diskusi ini untuk penyempurnaan hasil penelitian agar memiliki outcome/manfaat.

Peneliti terdiri Ketua Tim Rahmawati Dosen Prodi Manajemen Unmul dan Ketua Pusat Kajian IKN dan SDGs Unmul, dan tiga Anggota Tim Peneliti Dari Unmul yaitu Zainal Arifin Dosen Prodi Informatika, Yana Ulfah Dosen Prodi Akuntansi dan Rina Juwita Dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Pendanaan Penelitian dan FGD bersumber dari dana hibah BIMA Kemdikbudristek Tahun 2024

Lanjut Syafruddin Pernyata menyampaikan kita belajar dari tempat-tempat wisata yang terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri, karena ceritanya menarik, memikat hati dan orang penasaran, maka  orang datang ke tempat itu, padahal objek wisatanya itu tidak terlalu mencengangkan.

Peserta FGD 2“Contohnya: Batu bertumpuk-tumpuk di tepi pantai tapi karena pernah diceritakan melalui cerita Laskar Pelangi di Sumatera Selatan, maka orang banyak mengunjungi Tempat Itu. Cerita lain berita tentang batu yang seperti orang menyembah di tepi laut yaitu Malin Kundang di Sumatera Barat, cerita itu tentang anaknya durhaka pada ibunya. Daerah itu banyak dikunjungi karena rasa penasaran ”. Tuturnya

“Sebenarnya di Kalimantan Timur ini ada banyak tempat, kampung atau benda yang menarik tapi Kita belum mengungkapkannya itu dalam bentuk storytelling”.

“Contoh misalnya di Kutai Kartanegara itu ada namanya Mangkurawang apakah itu dari kata Maku Rawang?, ternyata di Samboja ada Ambo Rawang kalau orang storytelling ceritanya jadi menarik, maka  mungkin orang menelusuri Maku Rawang dan Ambo Rawang apa sih dan dimana?. Ternyata  ada dua orang bersaudara yang terpisah" Tuturnya

“Pariwisata itu jauh lebih tinggi aspek keberlanjutannya dari sektor lainnya.  Wisata itu ada satu rumus: Kita dapat dan wisatanya tifdak kehilangan apapun. Misalnya orang datang ke kampung mesjid ke samarinda seberang orang  tidak hanya sekedar berfoto, sembahyang di Masjid Shiratal Mustaqiem nya tapi dia juga mengeluarkan dana untuk belanja disana seperti makan, beli souvenir.” Tuturnya.

Kegiatan FGD dihadiri Dosen dan Praktisi dibidang Pariwisata di Kalimantan Timur.

Peserta FGD 3

Warta Kaltim @024-Jul

NEXT

WARTA UPDATE

« »