NEWS:

  • Jasa Raharja Raih Penghargaan dari ASEAN Risk Awards 2025, Bukti Pentingnya Tata Kelola Risiko di Sektor Publik
  • Cegah Radikalisme dan Intoleransi, Wakapolda Kaltim Pimpin Pembinaan Personel Polri
  • Jasa Raharja Perkuat Budaya Sadar Risiko di Kalangan Internal lewat Risk Management Update 2025
  • Jasa Raharja Dampingi Wapres Gibran Tinjau Penanganan Korban Kecelakaan KM Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang Jawa Timur
  • Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya

BALIKPAPAN - Polda Kaltim menggelar kegiatan pembinaan personel Polri dalam rangka penanggulangan dan pencegahan paham radikalisme serta intoleransi di lingkungan internal Kepolisian. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Mahakam Mapolda Kaltim dan dipimpin langsung oleh Wakapolda Kaltim Brigjen Pol. Dr. H. Muhammad Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si, Rabu (9/7/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Timur, Drs.H. Achmad Jubaidi,S.Sos,.M.Si pejabat utama Polda Kaltim, serta sejumlah narasumber kompeten di bidang ideologi, keamanan, dan keagamaan.

Wakapolda Kaltim 2Dalam sambutannya, Wakapolda Kaltim menegaskan pentingnya pembinaan ini sebagai bagian dari upaya preventif untuk menangkal penyebaran paham radikal di lingkungan kepolisian. Ia mengingatkan bahwa tidak sedikit personel Polri yang mendalami ilmu agama secara otodidak atau melalui proses yang tidak menyeluruh, sehingga berpotensi mudah terpengaruh oleh pemahaman keagamaan yang menyimpang.

“Kita harus mewaspadai munculnya kelompok-kelompok eksklusif yang mengatasnamakan Islam, namun justru merusak nilai-nilai Islam itu sendiri. Bahkan ada masjid atau musholla yang hanya terbuka untuk kelompok tertentu, dan ketika ada orang luar datang, tempat ibadah itu disucikan ulang seolah-olah orang lain dianggap najis. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wakapolda mengajak seluruh peserta untuk bersyukur karena Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, mampu menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama dengan baik.

“Di banyak negara Timur Tengah, konflik sektarian dan kekerasan masih terus terjadi. Namun Indonesia justru menjadi contoh keberhasilan dalam merajut keberagaman menjadi kekuatan melalui semangat Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah nilai luhur yang sangat dihargai dunia internasional,” tambahnya.

Brigjen Pol Muhammad Sabilul Alif berharap kegiatan pembinaan ini mampu membuka wawasan personel Polri terhadap bahaya laten radikalisme .

Warta Kaltim @2025-Jul

WARTA TERKAIT

WARTA UPDATE

« »