NEWS:

  • Survei Kesiapan Nataru, Jasa Raharja, Korlantas Polri, dan Stakeholder Terkait Matangkan Rekayasa Lalu Lintas di Jawa Tengah
  • Pastikan Kesiapan Operasi Lilin Lodaya 2024, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Survei Jalur Nataru di Jawa Barat
  • Penuhi 64 Kriteria, Jasa Raharja Terima Sertifikasi SMK3 dari Kemnaker RI
  • Jasa Raharja Pastikan Seluruh Korban Kecelakaan Beruntun yang Libatkan Truk Trailer di Semarang Terjamin Santunan
  • Kembangkan Desa Wisata Berkeselamatan, Jasa Raharja Luncurkan Program Beta-JR di Desa Karangrejek

Menangkap Peluang Bisnis Di Daerah Penyangga IKNSamarinda – Bunga Bangsa Society mengadakan Webinar dengan tema Kaltim Land of Opportunity, sebagai sebuah wadah agar masyarakat umum dan terkhusus pelaku UMKM dapat menangkap peluang bisnis yang muncul akibat pembangunan IKN, webinar ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang sudah berpengalaman dalam bidang UMKM dan Ekraf. Zoom Meeting. Selasa (14/03/2023)

Webinar dibuka dengan penyampaian produk bisnis lauk instant, KAI Food oleh Raimy Sofyan. KAI Food berasal dari bahasa banjar yang berarti kakek, nama ini diambil karena perusahaan yang dirintis Raimy sendiri sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia dan berminat untuk berkolaborasi dengan mitra UMKM lokal di Kalimantan Timur. Kenapa harus berkolaborasi dengan KAI Food? Karena produk lauk instant ini sudah memiliki pasar yang besar baik di nasional maupun internasional, untuk pasar internasional sendiri paling besar di Eropa dan Timur Tengah. Di lain sisi produk ini bisa bertahan selama 12 bulan dalam suhu ruangan sehingga sangat menjanjikan untuk diadakan di Kalimantan Timur.

Kemudian diskusi dilanjutkan dengan penyampaian ide bisnis, Teluk Sumbang Hidung Kalimantan/Sumbang Bay Beach dari Yusan Triananda selaku pemilik mesra group. Yusan menyampaikan bahwa potensi pariwisata di Kaltim ini sangat besar, akan tetapi masih kurang yang disebut titik magnet pariwisata.

“Kalimantan unik titik magnetnya jauh, tidak seperti dijawa yang memiliki banyak titik”, tutur Yusan.

Dengan kedatangan IKN, maka titik magnet pariwisata di Kaltim saling terhubung sehingga menjadi besar. Potensi ini sangat bagus untuk dimanfaatkan, karena memberikan multiplier effect ke berbagai sektor termasuk pariwisata. Maka dari itu Yusan mengajak semua orang yang tertarik, untuk berkolaborasi dengan mesra group dalam pembuatan proyek Teluk Sumbang Hidung Kalimantan. Proyek ini dekat dengan danau labuan cermin, pulau kaniungan dan desa teluk sumbang yang memilik air terjun dan gunung karst. Kemudian lanjut 3 jam melalui laut akan bertemu dengan pulau derawan. Proyek ini juga unik karena memadukan vegetasi pasir putih, hutan tropis, air terjun dan gunung karst dalam satu tempat. Dekatnya dengan berbagai macam tempat wisata dan vegetasi yang menarik menambah nilai plus dari proyek ini. Dalam waktu dekat akan segera dibuka portal khusus, bagi yang berminat untuk berkolaborasi dengan proyek Teluk Sumbang Hidung Kalimantan.

Penyampaian ide bisnis terakhir oleh Muharif Lein pengusaha real estate Bukit Erlisa Village. Dalam paparannya beliau menawarkan kolaborasi dalam bentuk investasi saham untuk proyek hotel budget, yang berlokasi di bukit antara jalan kadrie oening dan jalan juanda. Disebut hotel budget karena proyek ini tidak terlalu besar, hanya hotel 4 lantai dengan kapasitas kamar 60 unit. Proyek ini sudah bekerjasama dengan mesra group sebagai pengelola hotelnya. Dengan modal 100 juta setiap orang dapat menjadi investor di proyek ini. Nominalnya terlihat cukup besar dalam kondisi ekonomi pasca covid-19 ini, akan tetapi pak Lein berpesan:

“Perlu adanya kesadaran UMKM agar bisa naik level dan tidak berputar di kegiatan sehari-harinya, karena kita semua bisa menjadi investor walaupun modalnya tidak besar”, tutur Lein.

Kesadaran UMKM yang dimaksud Lein adalah pentingnya memiliki passive income, jangan hanya berfokus kepada pendapatan aktif UMKM saja. Kalau hanya fokus pada pendapatan aktif tapi tidak meningkatkan pendapatan pasif, maka UMKM Kaltim masih sangat sulit untuk naik level.

Sebagai pelengkap atas ide-ide bisnis sebelumnya, Bramantyo selaku peneliti UMKM dan perwakilan Balitbangda Kaltim, menyampaikan hasil riset tahun 2020 terkait peluang besar pasar bisnis yang ada di IKN, sebagai berikut:

NO

Penyediaan Barang

Jasa

1.

Bahan Makanan

Pendidikan

2.

Kebutuhan Rumah Tangga

Kesehatan

3.

Tekstil

Reparasi

4.

Listrik dan Air Bersih

Telekomunikasi

5.

Rumah Makan

Rekreasi dan Hiburan

6

Akomodasi dan Transportasi

Bramantyo juga menyampaikan terkait peluang bisnis ekonomi kreatif sebagai motivasi bagi masyarakat untuk segera memulai ekrafnya sendiri. Peluangnya sebagai berikut:

  1. Bonus Demografi, berupa tambahan angkatan kerja berusia muda dengan minat dan bakat sesuai perkembangan ekraf dan digital.
  2. Perkembangan Gaya Hidup Digital, dilihat melalui akses mobile broadband sudah menjangkau lebih dari 90% populasi pada tahun 2025.
  3. Meningkatnya permintaan produk kreatif, terutama yang berbasis media dan content industry.
  4. Potensi kekayaan alam dan budaya, karena kaltim memiliki kekayaan dan keindahan alam serta cultural heritage sebagai bahan baku ekonomi kreatif.

“Pengembangan ekonomi kreatif di Kaltim kedepan diharapkan dapat difokuskan pada penguatan struktur ekonomi kreatif dan digital”, tutur Bramantyo.

“BBS akan menjadi penjembatan untuk masyarakat yang perlu Input-input data dengan kebutuhan bisnis di lapangan dan juga para investor yang perlu memberikan dananya agar bisnis bisa berkembang”, tutur Bahtiar sebagai penutup webinar Bunga Bangsa Society.

Narasumber dalam webinar ini sebagai berikut, 1) Raimy Sofian KAI Food Industry, 2. Yusan Triananda, Owner Mesra Group, 3. Muharif Lein, Real Estate, Bukit Erlisa Village, 4. Bramantyo Adi Nugroho SE, M.Ec.Dev, peneliti UMKM dan Ekonomi Kreatif Balitbangda Kaltim. Moderator diisi oleh Bahtiar Fahrudin.

Warta Kaltim @ 2023- Reynaldy


 

NEXT

WARTA UPDATE

« »