Yogyakarta- Wicaksono Sarosa Koordinator Tim Ahli Tim Transisi Otorita Ibu Kota Negara menjelaskan IKN Sebagai Kota Hutan Berkelanjutan, komitmen IKN untuk menjaga 75% wilayahnya sebagai kawasan hutan (65% hutan + 10% area produksi pangan) dari total luas wilayah seluas 256.142 hektare. Hal ini di sampaikan Wicaksono sebagai narsumber Seminar Nasional Kontribusi Biologi Dalam Pembangunan lbu Kota Negara IKN) Nusantara Berkelanjutan Universitas Gadjah Mada, Rabu 10/08/2022.
“ Hutan Tropis sebagai Carbon Sink dan Kawasan terbangun yang dikontrol untuk meminimalkan emisi, Targetnya menjadi Kota yang netral Karbon tahun 2045” Kata Wicaksono
“Sebagai kota yang selaras dengan alam, IKN juga melakukan rehabilitasi dan pemulihan ekosistem pada kawasan yang terdegradasi dengan Restorasi kawasan mangrove, Restorasi lubang bekas tambang, Pembangunan koridor satwa (30.000 ha), Pengembangan agroforestri,Persemaian skala besar di Mentawir (120 ha) dan Pembangunan hutan dan taman tematik”
Wicaksono Menjelaskan Tantangan Pembangunan Kota yang Sekaligus Konservasi Lingkungan Alam yaitu:
IKN sebagai kota hutan didukung oleh penerapan konsep compact city - yaitu pembangunan kota yang memaksimalkan kepadatan dan lahan yang kompak.Hal ini dimaksudkan agar pembangunan tidak semakin melebar ke pinggiran kota yang tentunya akan membabat lebih banyak pohon. Selain itu, pembangunan yang ada juga akan meminimalkan cut-and-fill tanah.
Jenis tanah di IKN didominasi oleh tanah clayshale yang memiliki daya dukung kurang baik. Tanah ini bersifat keras pada saat tertutup, namun akan rapuh bila terbuka dan terkena air. Kondisi fisik dasar ini menjadi tantangan dalam konstruksi.
Selain daya dukung yang kurang baik, kandungan zat hara di tanah tersebut juga tipis. Hal tersebut akan berpengaruh pada rencana reforestasi kawasan hutan tanaman industri, food estate serta vegetasi perkotaan.
Fauna-fauna endemik yang terdampak pembangunan. Apakah dengan adanya koridor satwa yang ada sudah cukup efektif?
“Otorita IKN sangat mengharapkan masukan dari berbagai bidang ilmu - termasuk biologi - agar IKN dapat benar-benar menjadi kota yang ramah lingkungan sebagaimana yang kita cita-citakan bersama” Tutup Wicaksaono.
Warta Kaltim @ 2022-Jul