Nama Bawang Dayak ini punya nama lain bawang berlian, bawang sabrang, dan bawang tiwai, nama bawang hutan atau bawang kabe .Nama latin bawang Dayak adalah Eleutherine palmifolia (L.) Merr atau Eleutherine bulbosa Mill. Nama Bawang Dayak diambil dari nama suku di Kalimantan, karena bawang ini banyak dibudidayakan di Kalimantan temasuk Kalimantan Timur
Bawang Dayak ini banyak tumbuh di daerah pegunungan dengan tinggi antara 600–1500 m dpl. Bawang Dayak menyukai tempat-tempat terbuka dengan tanah yang banyak humus dan lembab. Bagian tumbuhan yang ditanam adalah umbinya. Bawang sabrang tumbuh liar dihutan, dengan bunga berkelopak lima bewarna putih dan hanya tumbuh saat gelap.Daun bawang Dayak berbentuk pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm serta mirip tanaman palem. Bawang Dayak memiliki daun panjang dan beralur mirip dengan anggrek tanah. Umbi berbentuk bulat telur, berwarna merah serta tidak berbau
Menariknya selain di Kalimantan, bawang Dayak juga tumbuh di beberapa daerah Brazil, di bagian selatan Meksiko dan di hutan hujan Amazon, serta di perbatasan antara Peru, Bolivia, Ekuador, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. Orang-orang Amerika Latin sama-sama sudah sejak dulu membudidayakan bawang ini karena potensi sifat obatnya.
Bawang Dayak bisa dikonsumsi dengan banyak cara yaitu bisa dimakan utuh saat masih segar, dijadikan acar atau manisan, sebagai bumbu masak, hingga dikeringkan dan dihaluskan sampai menjadi bubuk yang dicampur ke makanan atau diseduh sebagai minuman hangat.
Manfaat bawang Dayak yang sudah terbukti oleh ilmu medis. Penelitian medis yang secara spesifik membuktikan manfaat bawang Dayak sebagai obat penyakit kronis sebetulnya masih sangat sedikit. Namun sejauh ini bawang sabrang diyakini paling berpotensi kuat untuk:
1. Mengatasi Infeksi
Sebuah penelitian terbitan tahun 2018 dari kolaborasi antara tim peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur melaporkan bahwa bawang Dayak kaya akan sejumlah antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid, dan tannin.
Deretan antioksidan di atas bekerja efektif untuk menghambat dan mematikan pertumbuhan virus, bakteri, serta jamur penyebab penyakit. Penelitian di atas secara spesifik menemukan bahwa bawang sabrang paling efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus (MRSA), B. cereus, Shigella sp., and P aeruginosa.
Bakteri Staph, MRSA, dan P. aeruginosa adalah beberapa contoh bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Staph dan MRSA dapat menyebabkan banyak penyakit mulai dari infeksi kulit, sepsis, pneumonia, hingga infeksi darah. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) adalah penyebab ISK, pneumonia, dan infeksi ginjal, sementara Shigella sp adalah bakteri penyebab infeksi shigellosis dan disentri.
Penelitian tersebut juga memperkuat temuan terdahulu dari Universitas Jenderal Achmad Yani yang melaporkan hal serupa. Tim peneliti Universitas Jenderal Achmad Yani menemukan bahwa sifat antimikroba dari ekstrak umbi bawang Dayak yang dioles pada kulit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staph dan Trichophyton rubrum yang sering terlibat dalam pembentukan luka serta bisul.
2. Meningkatkan Kepadatan Tulang Wanita Menopause
Perempuan usia menopause berisiko mengalami osteoporosis alias masalah pengeroposan tulang. Menopause terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu memproduksi hormon estrogen sebanyak di usia muda. Mengutip NHS UK, wanita bisa kehilangan hingga 20% kepadatan tulang mereka dalam lima hingga tujuh tahun setelah menopause.
Selain berfungsi mengatur kesuburan, hormon estrogen juga membantu melindungi kekuatan tulang. Itu kenapa ketika kadar estrogen menurun drastis selama menopause dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang seiring waktu. Kejadian menopause dini bahkan dapat semakin meningkatkan risiko seorang perempuan terhadap pengeroposan tulang.
Sebuah penelitian terbitan tahun 2018 dari Departemen Farmakologi & Terapeutik FKUI menemukan bahwa pemberian ekstrak bawang Dayak dalam dosis tinggi (18 mg/200 g) selama 21 hari berturut-turut berpotensi sangat meningkatkan kadar kalsium tulang, berat tulang (massa tulang), dan panjang tulang.
Meski begitu, hasil penelitian ini masih terbatas diamati pada tikus lab yang secara sengaja diangkat indung telurnya lewat prosedur ovariektomi untuk menghentikan produksi hormon estrogen dalam tubuh (hipoestrogen).
Peneliti berargumen bahwa hasil temuan tersebut dapat menjadi dasar untuk mengembangkan ekstrak umbi bawang Dayak sebagai alternatif obat terapi hormon untuk wanita menopause di masa depan. Masih butuh lebih banyak lagi riset sains mendalam terkait manfaat bawang Dayak yang satu ini.
3. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Penyakit Jantung Setelah Menopause
Manfaat bawang Dayak lagi-lagi nampaknya ditemukan paling berpotensi terhadap berbagai masalah terkait menopause. Penyusutan kadar estrogen dalam tubuh selama dan setelah menopause tidak dapat disangkal akan memengaruhi kesehatan wanita secara umum. Itu kenapa beberapa wanita memilih untuk menggunakan terapi hormon guna mengatasi gejala menopause mereka.
Sayangnya, obat terapi hormon seperti tamoxifen dilaporkan dapat meningkatkan risiko kanker rahim pada wanita menopause. Risiko ini muncul karena tambahan hormon estrogen dapat menimbulkan penebalan dinding rahim yang dapat berkembang menjadi kanker rahim. Di sisi lain, terapi hormon estrogen juga dapat meningkatkan kadar lipid dalam darah yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pascamenopause.
Sebuah penelitian berbeda tapi masih dari Universitas Indonesia melaporkan bahwa bawang Dayak kaya akan senyawa aktif bernama eleutherinol yang dapat berikatan kuat dengan reseptor estrogen alfa (ERα). Peneliti menemukan, eleuterinol bisa memicu efek peningkatan hormon estrogen yang mirip dengan obat tamoxifen tapi tanpa diikuti oleh risiko penebalan dinding rahim.
Penelitian ini mengamati efek ekstrak bawang sabrang pada tikus yang sudah sengaja dibuat menopause dengan pengangkatan indung telur (ovariektomi). Hasilnya, tikus-tikus menopause ini tidak mengalami penebalan dinding rahim. Ini berarti bawang Dayak tidak meningkatkan risiko kanker rahim layaknya terapi hormon estrogen secara medis.
Selain itu, tikus-tikus menopause tersebut juga tidak mengalami peningkatan kadar lipid dalam darah. Ekstrak bawang Dayak justru terlihat menurunkan kadar lipid darah sehingga risiko penyakit jantung pun menurun. Ini menunjukkan bahwa bawang Dayak berpotensi untuk menjadi pengganti terapi hormon estrogen yang lebih aman.
4. Manfaat lainnya
Selain manfaat diatas Bawang Dayak bisa mengobati kanker, jantung, antiradang, anti pendarahan serta untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Umbi Bawang ini Umbi ini juga dapat mengobati sembelik, disentri, kanker payudara, diabetes, hipertensi, muntah, penyakit kuning dan hiperkolesterol
Jangan konsumsi bawang Dayak jika Anda punya alergi
Tidak semua orang bisa dengan bebas menggunakan bawang Dayak dalam keseharian mereka. Menurut artikel dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, ada beberapa orang yang memiliki intolereansi atau alergi bawang putih. Maka jika Anda salah satunya, kemungkinan besar Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan atau mengonsumsi jenis bawang lainnya, termasuk bawang Dayak.
Orang yang punya alergi bawang dapat mengalami mata merah dan gatal hingga kulit ruam gatal-gatal jika menyentuh bawang. Sedangkan orang dengan intoleransi terhadap bawang dapat mengalami perut kembung, mulas, bergas, hingga mual dan muntah-muntah setelah makan bawang. Bawang apa pun jenisnya juga dapat memperparah penyakit GERD (refluks asam lambung kronis) apabila dikonsumsi berlebihan.
Sumber : hellosehat.com , id.wikipedia.org ,
Hetifah Dukung Penuh Komunitas sebagai Local Hero Parekraf
posted 6 days agoKembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 42 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 48 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 51 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 51 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 56 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 58 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 58 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 59 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 61 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 61 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 62 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 75 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 108 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 112 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 112 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 112 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 113 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 115 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 116 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 116 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 153 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 158 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 158 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 162 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 162 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 162 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 163 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 163 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 165 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 167 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 167 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 168 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 171 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 174 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 177 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 179 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 179 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 180 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 181 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 197 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 202 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 207 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 209 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 214 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 215 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 216 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 219 days agoUnmul Dengan Otorita IKN Jalin Kerja Sama Pelatihan Sertifikasi Guru
posted 221 days agoProf. Dr. Rahmawati: Raih Guru Besar, Mengenal Lebih Dekat Kiprahnya
posted 222 days ago