NEWS:

  • Berhasil Capai Kinerja Unggul, Jasa Raharja Raih Penghargaan dari The Asian Post
  • Sudoyo Plt. Kepala BKKBN RI: Pembangunan Kependudukan Konsentrasi pada Penduduk Usia Produktif
  • Rivan A. Purwantono Tekankan Semangat Sinergi dan Kolaborasi dalam Rakernas Serikat Pekerja Jasa Raharja 
  • Sukseskan Moto GP Mandalika, Rivan Purwantono dan Kakorlantas Polri Cek Kesiapan Pengamanan Personel
  • Jasa Raharja Raih Penghargaan Transformasi Layanan Publik dalam Ajang Inovasi Membangun Negeri

Nama Bawang Dayak ini punya nama lain bawang berlian, bawang sabrang, dan bawang tiwai, nama bawang hutan atau bawang kabe .Nama latin bawang Dayak adalah Eleutherine palmifolia (L.) Merr atau Eleutherine bulbosa Mill. Nama Bawang Dayak  diambil dari nama suku di Kalimantan, karena bawang ini banyak dibudidayakan di Kalimantan temasuk Kalimantan Timur

Bawang Dayak  ini banyak tumbuh di daerah pegunungan dengan tinggi antara 600–1500 m dpl. Bawang Dayak menyukai tempat-tempat terbuka dengan tanah yang banyak humus dan lembab. Bagian tumbuhan yang ditanam adalah umbinya. Bawang sabrang tumbuh liar dihutan, dengan bunga berkelopak lima bewarna putih dan hanya tumbuh saat gelap.Daun bawang Dayak berbentuk pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm serta mirip tanaman palem. Bawang Dayak memiliki daun panjang dan beralur mirip dengan anggrek tanah. Umbi berbentuk bulat telur, berwarna merah serta tidak berbau

Menariknya selain di Kalimantan, bawang Dayak juga tumbuh di beberapa daerah Brazil, di bagian selatan Meksiko dan di hutan hujan Amazon, serta di perbatasan antara Peru, Bolivia, Ekuador, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. Orang-orang Amerika Latin sama-sama sudah sejak dulu membudidayakan bawang ini karena potensi sifat obatnya.

Bawang Dayak bisa dikonsumsi dengan banyak cara yaitu bisa dimakan utuh saat masih segar, dijadikan acar atau manisan, sebagai bumbu masak, hingga dikeringkan dan dihaluskan sampai menjadi bubuk yang dicampur ke makanan atau diseduh sebagai minuman hangat.

Manfaat bawang Dayak yang sudah terbukti oleh ilmu medis. Penelitian medis yang secara spesifik membuktikan manfaat bawang Dayak sebagai obat penyakit kronis sebetulnya masih sangat sedikit. Namun sejauh ini bawang sabrang diyakini paling berpotensi kuat untuk:

1. Mengatasi Infeksi

Sebuah penelitian terbitan tahun 2018 dari kolaborasi antara tim peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur melaporkan bahwa bawang Dayak kaya akan sejumlah antioksidan seperti flavonoidalkaloidsaponin, triterpenoidsteroid, dan tannin.

Deretan antioksidan di atas bekerja efektif untuk menghambat dan mematikan pertumbuhan virus, bakteri, serta jamur penyebab penyakit. Penelitian di atas secara spesifik menemukan bahwa bawang sabrang paling efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus (MRSA), B. cereusShigella sp., and P aeruginosa.

Bakteri Staph, MRSA, dan P. aeruginosa adalah beberapa contoh bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Staph dan MRSA dapat menyebabkan banyak penyakit mulai dari infeksi kulit, sepsis, pneumonia, hingga infeksi darah. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) adalah penyebab ISK, pneumonia, dan infeksi ginjal, sementara Shigella sp adalah bakteri penyebab infeksi shigellosis dan disentri.

Penelitian tersebut juga memperkuat temuan terdahulu dari Universitas Jenderal Achmad Yani yang melaporkan hal serupa. Tim peneliti Universitas Jenderal Achmad Yani menemukan bahwa sifat antimikroba dari ekstrak umbi bawang Dayak yang dioles pada kulit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staph dan Trichophyton rubrum yang sering terlibat dalam pembentukan luka serta bisul.

2. Meningkatkan Kepadatan Tulang Wanita Menopause

Perempuan usia menopause berisiko mengalami osteoporosis alias masalah pengeroposan tulang. Menopause terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu memproduksi hormon estrogen sebanyak di usia muda. Mengutip NHS UK, wanita bisa kehilangan hingga 20% kepadatan tulang mereka dalam lima hingga tujuh tahun setelah menopause.

Selain berfungsi mengatur kesuburan, hormon estrogen juga membantu melindungi kekuatan tulang. Itu kenapa ketika kadar estrogen menurun drastis selama menopause dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang seiring waktu. Kejadian menopause dini bahkan dapat semakin meningkatkan risiko seorang perempuan terhadap pengeroposan tulang.

Sebuah penelitian terbitan tahun 2018 dari Departemen Farmakologi & Terapeutik FKUI menemukan bahwa pemberian ekstrak bawang Dayak dalam dosis tinggi (18 mg/200 g) selama 21 hari berturut-turut berpotensi sangat meningkatkan kadar kalsium tulang, berat tulang (massa tulang), dan panjang tulang.

Meski begitu, hasil penelitian ini masih terbatas diamati pada tikus lab yang secara sengaja diangkat indung telurnya lewat prosedur ovariektomi untuk menghentikan produksi hormon estrogen dalam tubuh (hipoestrogen).

Peneliti berargumen bahwa hasil temuan tersebut dapat menjadi dasar untuk mengembangkan ekstrak umbi bawang Dayak sebagai alternatif obat terapi hormon untuk wanita menopause di masa depan. Masih butuh lebih banyak lagi riset sains mendalam terkait manfaat bawang Dayak yang satu ini.

3. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Penyakit Jantung Setelah Menopause

Manfaat bawang Dayak lagi-lagi nampaknya ditemukan paling berpotensi terhadap berbagai masalah terkait menopause. Penyusutan kadar estrogen dalam tubuh selama dan setelah menopause tidak dapat disangkal akan memengaruhi kesehatan wanita secara umum. Itu kenapa beberapa wanita memilih untuk menggunakan terapi hormon guna mengatasi gejala menopause mereka.

Sayangnya, obat terapi hormon seperti tamoxifen dilaporkan dapat meningkatkan risiko kanker rahim pada wanita menopause. Risiko ini muncul karena tambahan hormon estrogen dapat menimbulkan penebalan dinding rahim yang dapat berkembang menjadi kanker rahim. Di sisi lain, terapi hormon estrogen juga dapat meningkatkan kadar lipid dalam darah yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pascamenopause.

Sebuah penelitian berbeda tapi masih dari Universitas Indonesia melaporkan bahwa bawang Dayak kaya akan senyawa aktif bernama eleutherinol yang dapat berikatan kuat dengan reseptor estrogen alfa (ERα). Peneliti menemukan, eleuterinol bisa memicu efek peningkatan hormon estrogen yang mirip dengan obat tamoxifen tapi tanpa diikuti oleh risiko penebalan dinding rahim.

Penelitian ini mengamati efek ekstrak bawang sabrang pada tikus yang sudah sengaja dibuat menopause dengan pengangkatan indung telur (ovariektomi). Hasilnya, tikus-tikus menopause ini tidak mengalami penebalan dinding rahim. Ini berarti bawang Dayak tidak meningkatkan risiko kanker rahim layaknya terapi hormon estrogen secara medis.

Selain itu, tikus-tikus menopause tersebut juga tidak mengalami peningkatan kadar lipid dalam darah. Ekstrak bawang Dayak justru terlihat menurunkan kadar lipid darah sehingga risiko penyakit jantung pun menurun. Ini menunjukkan bahwa bawang Dayak berpotensi untuk menjadi pengganti terapi hormon estrogen yang lebih aman.

4. Manfaat lainnya

Selain manfaat diatas Bawang Dayak bisa  mengobati kanker, jantung, antiradang, anti pendarahan serta untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Umbi Bawang ini Umbi ini juga dapat mengobati sembelik, disentri, kanker payudara, diabetes, hipertensi, muntah, penyakit kuning dan hiperkolesterol

Jangan konsumsi bawang Dayak jika Anda punya alergi

Tidak semua orang bisa dengan bebas menggunakan bawang Dayak dalam keseharian mereka. Menurut artikel dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, ada beberapa orang yang memiliki intolereansi atau alergi bawang putih. Maka jika Anda salah satunya, kemungkinan besar Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan atau mengonsumsi jenis bawang lainnya, termasuk bawang Dayak.

Orang yang punya alergi bawang dapat mengalami mata merah dan gatal hingga kulit ruam gatal-gatal jika menyentuh bawang. Sedangkan orang dengan intoleransi terhadap bawang dapat mengalami perut kembung, mulas, bergas, hingga mual dan muntah-muntah setelah makan bawang. Bawang apa pun jenisnya juga dapat memperparah penyakit GERD (refluks asam lambung kronis) apabila dikonsumsi berlebihan.

Sumber : hellosehat.com , id.wikipedia.org ,

NEXT

WARTA UPDATE

« »