SAMARINDA. - Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun menjadi narasumber Talk Show dengan tema “Strategi Komunikasi Politik dan Pembangunan Kota Samarinda dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman (Fisip Unmul) ke 59. Di ruang di Ruang Serbaguna Fisip Unmul Samarinda , Kamis (9/9).
Hadir dalam kegiatan ini Dekan Fisip Unmul Dr Muhammad Noor, Wakil Dekan Bidang Akademik Fisipol Dr I Ketut Gunawan, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fisipol Dr Finnah Fourqoniah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fisipol Dr Muhammad Hairul Saleh, Narasumber Dosen Fisipol Dr Silvana Purwanti, Narasumber Dosen Fisipol Arwin Sanjaya.
Acara yang dipandu Bella Robiatul Adhawiyah menanyakan, perihal program 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda ada 5 program prioritas yang mana diantaranya dalam penanganan Covid-19, kebersihan kota, parkir liar, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan probebaya serta yang tidak kalah penting menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir.
“Bicara persoalan banjir sempat beberapa waktu yang lalu Bapak meninjau langsung beberapa titik banjir di Kota Samarinda. Pastinya banyak sekali keluhan dari masyarakat yang disampaikan kepada bapak, lalu setelah berinteraksi langsung, tentunya banyak harapan warga,” ungkap moderator.
Pada kesempatan kali ini Andi Harun menyampaikan Pemerintah Kota Samarinda telah bekerja keras dalam penanganan banjir yang sudah berpuluh tahun dialami masyarakat Kota Samarinda, terutama daerah-daerah yang selama ini menjadi langganan banjir.
“Saya turun ke beberapa titik, Palaran, Bengkuring dan tempat-tempat lainnya. Saya menangkap apa yang disampaikan oleh warga, itu juga yang disampaikan beberapa tahun silam, bahkan termasuk bagi warga yang tidak terkena dampak banjir langsung, yakni rumahnya dan lingkungannya tidak terkena banjir,” ucap Wali Kota Samarinda
Lebih lanjut semuanya sama, mereka meminta agar bagaimana banjir ini dapat dikurangi dan ditanggulangi sehingga mereka bisa hidup tenang.
“Penanganan banjir memang tidak bisa semudah kita mengatasi penertiban, kalau penertiban ada parkir liar contoh seperti dulu di kawasan Pasar Segiri, tidak sampai satu jam bisa saya atasi. Karena yang dihadapi cuman preman kalau preman tidak sama dengan kita menghadapi alam, kerusakan alam atau merusak alam itu sangat cepat tapi merekontruksi kembali atau merehabilitasi alam itu butuh waktu yang lama,” jelas Andi Harun dikutif dari Kominfonews
Warta Kaltim @2021-Jul