Arah Pengembangan Petani Maju 4.0 yaitu Pemberdayaan perempuan dan pemuda tani dalam pengelolaan lahan tidur menjadi produktif dengan metode pertanian permakultur yang ramah lingkungan dan professional. Hal itu dicanangnkan PT. Pertamina Hulu Migas (PHM) di dasarkan dari pemetaaan sosial dan lingkungan yang dilakukan ada permasalahan yaitu: (1). Terdapat banyak lahan tidur dan pekarangan rumah warga yang belum optimal dimanfaatkan (2). Tingginya jumlah pengangguran yang disebabkan kurangnya tingkat pendidikan minimnya kualitas sumber daya manusia usia produktif serta ketergantungan ekonomi terhadap sektor usaha migas dan batu bara. (3). Sistem & metode pertanian yang tidak ramah lingkungan (penggunaan zat kimia untuk media tanam dan pupuk) (4). Kurang optimalnya peran perempuan dalam sector ekonomi kerakyatan (5). Mindset masyarakat terkait dengan budaya bertani yang masih konvensional (Tanam, Panen, Jual)
Pengembangan Petani Maju 4.0 Menurut PHM Daerah SEkitar Eksplorasi PHM juga Memiliki Potensi yaitu (1). Terdapat wilayah percontohan/demplot yang cukup berhasil (2). Keberadaan kelompok tani yang memiliki motivasi tinggi untuk perubahan (3). Tersedianya lahan pertanian yang cukup luas (4). Keberadaan tokoh penggerak/local hero: Sami’an, Asnawi, Ibu Khurotin
Maka PHM Bersama Stakeholder akan melakukan intervensi-intervensi yaitu (1). Kampanye pengelolaan lingkungan dengan konsep Asri dan Lestari (2). Bantuan sarana dan prasarana penunjang kegiatan (3). Inisiasi pembentukan kelompok (KWT, Bank Sampah) dengan target sasaran utama adalah wanita (4). Pelatihan dan Peningkatan kapasitas Petani dan Pokdarwis (5). Fasilitasi perluasan jaringan pemasaran hasil pertanian dan turunannya dan (6). Fasilitasi replikasi mode pertanian ramah lingkungan kepada wilayah sekitar
Konsep Petani 4.0 disampaikan PHM Kepada Pengurus Forum CSR Kesejakteraan Sosial Kalimantan Timur di Pendopo Sentra Edukasi Pertanian.
Warta Kaltim @2020- Juliati