SAMARINDA- Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Shishankamrata) tentunya wajib dilakukan bagi seluruh komponen masyarakat, terlebih lagi bagi jajaran TNI dan POLRI di Indonesia sebagai kekuatan utamanya. Tidak terkecuali juga di wilayah Kalimantan Timur. Disampaikan Danrem 091 Aji Suryanata Kesuma (ASN) Brigjen TNI Dendi Suryadi di saat dialog interaktif di Pro 1 RRI Samarinda pada acara Hallo Kaltim, Selasa (28/3/2023).
TNI Dendi Suryadi mengatakan saat ini implementasi Shisankamrata di wilayah Kaltim sudah sejak dulu dilakukan hingga sekarang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 ayat 1.
Sehingga dirinya berpesan kepada sejumlah pihak, termasuk rakyat Kaltim agar dapat menjaga keutuhan bangsa melalui sistem pertahanan. Sebab, rakyat merupakan komponen kekuatan kedua sebagai pertahanan bangsa.
"Shishankamrata ini adalah amanat UUD dan kita wajib lakukan, karena UUD merupakan hukum tertinggi setelah ideologi Pancasila,"kata Danrem.
Danrem juga menambahkan, implementasi Shinshankamrata di Kaltim sudah berjalan dengan baik, salah satunya membangun pertahanan untuk menangkal jika terjadinya ancaman dari dalam maupun dari luar.
"Seusai pasal 30 ayat 1 UUD itu jadi kita semua harus melakukan pertahanan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan yang membahayakan negara Republik Indonesia, "ujarnya.
Danrem menjelaskan, ancaman saat ini tidak hanya bersifat militer namun juga non militer.
Ia mencontohkan seperti wabah Covid 19 yang melanda dua tahun belakangan kemarin merupakan suatu ancaman serius yang dimana negara wajib hadir untuk melindungi rakyatnya.
"Seperti Covid 19 kemarin kan itu ancaman yang luar biasa dan negara wajib hadir, kita syukuri akhirnya bisa melewati itu semua, "ucapnya.
Sementara itu, Warga Kutai Barat Hanyek mengatakan ancaman yang saat ini mesti harus diwaspadai adalah adu domba di media sosial.
Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah dan juga tentunya aparat penegak hukum untuk dapat mengatasi dan meminimalisir terjadinya upaya adu domba melalui dunia maya tersebut.
"Adu domba ini luar biasa sekali dan ini menjadi momok serta ancaman bagi kita semua. Tolong ini yang bisa diantisipasi juga, "kata Hanyek.
Menanggapi hal ini pun Dendi Suryadi mengakui adu domba merupakan sebuah ancaman yang harus di waspadai. Ia akan bersama jajarannya akan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir terjadinya adu domba tersebut.
"Kita ini kan bangsa yang heterogen yang banyak sukunya dan agamanya sehingga sangat rawan untuk bisa di adu domba, "ucap Dendi.
Sumber: Penrem Korem 091 Aji Suryanata Kesuma (ASN)
Warta Kaltim @2023- Jul