NEWS:

  • Jasa Raharja Pastikan Seluruh Korban Kecelakaan Beruntun yang Libatkan Truk Trailer di Semarang Terjamin Santunan
  • Kembangkan Desa Wisata Berkeselamatan, Jasa Raharja Luncurkan Program Beta-JR di Desa Karangrejek
  • DP3A Kutai Timur Selenggarakan Pelatihan Konvensi Hak Anak(KHA), Hadirkan Ketua KPAD Kaltim dan Sudirman ABD Latif dari Batam
  • Rivan A. Purwantono Pastikan Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Dapat Pelayanan Terbaik di RS Abdul Radjak
  • Seluruh Korban Terjamin, Jasa Raharja Proaktif Data Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

AJI SOFYAN EFFENDIOLEH : AJI SOFYAN EFFENDI.

Saat berada dalam Kereta Api Indramayu-jakarta duduk disamping saya, seorang Bapak-bapak yang bekerja disalah satu perusahaan swasta, saya mencoba agar ada teman untuk berdiskusi terkait dengan tujuan saya ke Bali, dalam rangka memahami hakekat dan capaian KTT G20 di Bali, saya mengajak berkenalan dan bertanya, tentang G20, jawabannya sudah saya duga sebelumnya, bahwa informasi point-point penting G 20 ini, tidak sampai atau tidak berada di “ akar rumput “ bahwa beliau mengetahui G20 dari televisi dengan segala rangkaian acaranya, titik sampai disitu. Pun saat di pesawat Jakarta-Bali, duduk seorang Ibu-Ibu yang notabene Ibu Rumah Tangga, pertanyaan yang sama saya kemukakan kepada beliau, lagi-lagi beliau hanya melihat di TV dan Media sosial HP, bahwa G20 dilaksanakan di Bali, dan didatangi oleh sejumlah kepala Negara terkemuka, sukses pelaksanaannya, dan aman sampai selesai, habis sampai disitu. Tentu saya tidak mungkin bertanya lebih lanjut kepada beliau, terkait isi-isi G20.

Pertemuan di Bali terkait diseminasi hasil capaian G20 tgl 7-8 Desember 2022 lalu, memang untuk mendiskusikan ini, dalam tajuk Diseminasi Hasil Presidensi G20 indonesia, yang di fasilitasi oleh Bank Indonesia, memang bertujuan untuk melakukan sosialisasi atas capaian hasil Presidensi G20 tersebut, yang dihadiri oleh kalangan akademisi, media dan elemen lainnya, paling tidak dalam pertemuan tersebut, hasilnya dapat di sosialisasikan di daerah masing-masing, paling tidak forum diseminasi tersebut menjadi kita “ aware “ atas apa yang sudah dilaksanakan di pertemuan G20 tersebut yang dilanjutkan dengan napak tilas ke Patung Garuda Wisnu Kencana dan sekitarnya, tempat dimana pelaksanaan jamuan makan malam para kepala negara hadir serta kunjungan ke Hutan Raya Mangrove lokasi penanaman bibit mangrove yang secara simbolik dilakukan penanamannya oleh seluruh kepala negara G20, seorang rekan saya Rizal Effendi yang juga Ketua ISEI Balikpapan, memilih ber foto di tanaman yang ada tulisannya USA, saya tanya kenapa memilih USA, beliau mengatakan karena tanaman “Joe Bidden” ini potensi untuk tumbuhnya lebih tinggi karena ada hubungannya dengan kemampuan finansial USA yang luar biasa besar kontribusinya bagi G20.

Memang Presidensi G20 di Bali ini sangat spesifik, karena G20 merupakan mewakili 2/3 Penduduk dunia, 85 % PDB Global, 80 % Investasi Global, dan 75 % Perdagangan Global, dalam rentang perjalanan G20 sebelum Indonesia menjadi Presidensi, sebenarnya cukup Panjang diawali dengan Sherpa Track, ada ministerial meeting, ada working group, ada pelaksanaan engagement group, ada juga Finance Track yang terdiri dari working group dan task force, total ada ratusan agenda meeting selama tahun 2021 bukan hanya di Bali tapi juga di beberapa tampat seperti Jakarta, Bandung, Makasar,jayapura, Banjarmasin, Menado,  semarang,dan Maroko (tgl 13 Oktober 2022).

Diantara sekian ratus agenda yang dibahas, saya memulai dari sisi Keuangan (Finansial)  dengan menambil tema : “ Recover together, recover Stronger “ mengapa tema ini diambil, karena bertepatan dengan terjadinya pandemic covid yang melanda seluruh dunia, sehingga kita Bersama akan lebih mudah untuk bangkit dan menjadi kuat. Apa yang ingin dicapai dengan tema tersebut yaitu melahirkan era baru yaitu ekonomi global yang lebih produktif dan seimbang, Stabilitas sistim keuangan dan moneter yang lebih kuat, serta kesetaraan dan kesinambungan yang lebih luas. Dengan 4 Pilar utama, yaitu : Mendorong Produktivitas (P1), Meningkatkan Ketahanan dan Stabilitas (P2), Memastikan Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inklusif (P3) serta Memperkuat Lingkungan Kemitraan (P4).dengan Nilai Inti adalah Kepemimpinan Kolektif Global yang lebih kuat, dengan Katalis berupa digitalisasi.

Lantas apa saja yang menjadi capaian utama Presidensi G20 di Bali ini ? ada banyak komitment yang tertuang dalam kesepakatan G20, diantarnya  :

  1. Arsitektur Kesehatan global (pendanaan melalui pandemic fund, Kemenkes-kemenkeu)
  2. Mengatasi kerawanan Pangan (Kemenkeu-Kementan, (fasilitasi pendanaan melalui WB dan IMF)
  3. Strategi normalisasi kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengatasi efek jangka Panjang pasca covid 19.
  4. Sistim pembayaran di era digital.
  5. Penguatan arsitektur keuangan internasional.
  6. Pembiayaan Hijau.
  7. Pengaturan di sector keuangan.
  8. Inkluasi keuangan untuk mendukung UMKM, kaum Wanita dan remaja.
  9. Pembiayaan Infrastuktur untuk pembangunan di daerah.
  10. Perpajakan internasional.

Dalam sesi  tulisan saya berikutnya , saya akan membedah dari sekian puluh komitment dan kesepakan para kepala negara G20 tersebut, apa saja yang daerah harus siapkan, baik di propinsi maupun 10 kabupaten kota di Kalimantan timur.

Bersambung….




NEXT

WARTA UPDATE

« »