SAMARINDA– Pembentukan Universitas Negeri Nusantara (UNN) akan menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan kompleksitas permasalahan Sosio-Kultur di Kaltim, sekaligus menjawab tantangan Ibu Kota Nusantara (IKN) demikian disampaikan dalam Presentasi Prof. Dr. Susilo, M.Pd, selaku Ketua Tim Inisiator Pengembangan UNN dalam rapat Koordinasi di Ruang Rapat Dekanat FKIP Unmul. Kampus Gunung Kelua. Kota Samarinda. Selasa (28/02/2023).
Susilo menyampaikan urgensi pembentukan UNN sangat diperlukan melihat kondisi objektif penduduk Kalimantan Timur akibat berdirinya IKN, diproyeksikan akan mencapai 5-7 juta jiwa pada tahun 2025 dan puncaknya saat IKN selesai pada tahun 2045 menjadi 10-11 juta jiwa.
“Pertumbuhan penduduk yang pesat ini jika tidak dibarengi dengan ketersediaan universitas yang berkualitas, maka akan menimbulkan permasalahan sosio-kultural yang lebih kompleks kedepannya. Oleh karena itu pembentukan UNN akan menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan kompleksitas permasalahan sosio-kultur di Kaltim, sekaligus menjawab tantangan IKN” Tuturnya menjelaskan
“Proses sejauh ini terkait dengan Proposal Pembangunan Universitas Negeri Nusantara (UNN), baru masuk di jajaran Rektor, Dekan FKIP dan semua orang yang berada di dalam rapat ini"
“Sedangkan berdasarkan paparan pak H. Rusman Yaqub, S.Pd, M.Si selaku ketua alumni FKIP Unmul menjelaskan bahwa jika dalam konteks IKN masih memungkinkan untuk dibentuk Universitas Negeri Nusantara (UNN), akan tetapi dalam konteks reguler biasa masih sulit, karena posisi sampai saat ini di Kementerian dikunci moratorium. Moratorium untuk membangun universitas negeri dikunci akan tetapi tetap dibuka untuk universitas vokasi”. tutur Susilo.
Amir selaku dekan FKIP Unmul menambahkan, untuk nama UNN sendiri dicanangkan oleh Prof Dwi. Terkait alasan pemilihan nama UNN mempertimbangkan tren politis yang sedang hangat saat ini.
“Kenapa UNN?, konsepnya agar sesuai dengan universitas negeri lain yang sudah memiliki Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), misalnya Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Medan, hampir semua pulau ada. Yang belum ada hanya Kalimantan dan Ambon. Bagi pulau yang tidak ada LPTK, universitas negerinya itu ada FKIP. Makanya kalau pak dekan ada kumpul-kumpul dengan LPTK atau pimpinan PTK itu semua jabatannya adalah rektor, kecuali yang tidak ada tadi jadi jabatannya dekan.” tutur Susilo
“Alasan itu yang kita tangkap sebagai salah satu alasan sehingga perguruan tinggi nanti adalah perguruan tinggi kelembagaan LPTK. Tentu alasan utama karena pulau Kalimantan belum memiliki universitas negeri dalam kontek LPTK, sehingga nanti kalau sudah maju mendirikan fakultas Kedokteran pun tidak masalah”.
Keunggulan dan distingsi (perbedaan) Universitas Negeri Nusantara disampaikan susilo: (1) UNN adalah perguruan tinggi dimana unsur kelembagaan pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai major business sehingga sebagai konsekuensinya manajemen UNN akan dilengkapi dengan Manajemen Satuan Pendidikan dibawahnya dengan pengelolaan satu manajemen. (2). UNN akan dirancang sebagai kampus berkarakter cyber atau cyber-campus.(3). UNN akan dirancang menjadi universitas yang setiap Fakultas memiliki prodi internasional double degree dengan The University of Adelaide, Adelaide Australia. Untuk saat ini, terdapat satu program studi yang sudah memiliki program double degree yaitu prodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris.
Lanjut Susilo, mempertimbangkan alasan politis IKN, harapan kami sebelum 2024, sebelum ganti presiden proposal kita di setujui, tentu juga menggalang dukungan Daerah (Bupati/Walikota, Rektor, DPRD, Gubernur dan DPRD Kaltim) baru datangi Komisi X DPR RI dan Kementerian.
“Minimal kita harus punya tanah yang fix, sebelum SK dikeluarkan. Saya, Dekan dan teman-teman TIP UNN sudah koordinasikan dengan pak Rektor, kalau sudah di SK kan kami minta tanah Banggeris yang luasnya lebih 30 hektar “ tutur Susilo.
“TIP UNN berharap agar kegiatan yang kami lakukan bisa mendapatkan dukungan teman-teman kampus”, tutur Jamil sebagai penutup.
Materi disampaikan oleh (1) Prof. Dr. Susilo, M.Pd, selaku ketua Tim Inisiator Pembangunan Universitas Negeri Nusantara, (2) Dr. Jamil, S. Pd., M.Si, selaku sekretaris Tim Inisiator Pembangunan Universitas Negeri Nusantara, (3) Prof. Dr. H. Muh. Amir Masruhim, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.
Warta Kaltim @2023 - Reynaldy