NEWS:

  • DP3A Kutai Timur Selenggarakan Pelatihan Konvensi Hak Anak(KHA), Hadirkan Ketua KPAD Kaltim dan Sudirman ABD Latif dari Batam
  • Rivan A. Purwantono Pastikan Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Dapat Pelayanan Terbaik di RS Abdul Radjak
  • Seluruh Korban Terjamin, Jasa Raharja Proaktif Data Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
  • Berhasil Jalankan Tata Kelola untuk Tingkatkan Pelayanan, Jasa Raharja Raih Penghargaan sebagai Best BUMN Awards 2024
  • Rivan A. Purwantono: Langkah Strategis Penegakkan Hukum Lalu Lintas Penting Terus Dilakukan Karena Mayoritas Kecelakaan Diawali Pelanggaran 

Campuran Minyak Atsiri Rimpang Temulawak dan daun Cengkeh Sebagai penghambat Plak GigiPlak gigi merupakan salah  satu  masalah kesehatan mulut dan  gigi  yang disebabkan oleh pembentukan  biofilm oleh  mikroba  mulut Loesche, 1996). Plak  berperanan penting dalam perkembangan karies  gigi dan penyakit periodon­ tal (Shulman,  1994).  Biofilm sendiri   merupakan suatu lapisan yang  dibentuk  oleh   komunitas mikroba sebagai bentuk perlindungan  terhadap pengaruh  luar  termasuk diantaranya  antibiotik dan  sistem pertahanan tubuh (Donlan, 200D). Pe­ngendalian plak   dapat dilakukan dengan  pembersihan secara  mekanis, serta penggunaan bahan antibakteri terutama untuk menekan  S. mutans sebagai koloni utamanya  (Kolenbrander  et al,2002).

Zat aktif yang  selama ini dipergunakan dalam sediaan pasta   gigi  untuk mengatasi plak  antara lain adalah fluor dan cetylpyridinium. Hanya saja fluor memiliki  efek samping berupa fluorosis email dan harganya relatif mahal  (Hasim,  2003: Pistorius et al., 2003). Sedangkan cetylpyridinium memiliki  efek samping antara lain  menyebabkan  pewar­ naan gigi (Ciancio et al., 1978; Lobene dkk,, 1979). Oleh   karena itu  perlu  dikembangkan bahan­ alternatif yang potensial untuk dikembang­ kan  sebagai  anti plak  gigi.

Minyak  atsiri  temulawak dan  cengkeh meru­ pakan  minyak  atsiri   yang   potensial  sebagai inhibitor pertumbuhan   planktonik   maupun biofilm   dari   S.  mutans (Hertiani  et  al.,  2009). Ekstrak  etil  asetat dari temulawak  bahkan telah dipergunakan secara komersial  pada  sediaan pasta gigi di Korea Selatan  dan terbukti memiliki  daya antiplak yang efektif.  Senyawa aktif  yang  bertanggungjawab diketahui merupakan xanthor­ rizol   (Kim   et  al.,  2008;   Hwang  et  al.,  2006). Komponen tersebut merupakan komponen yang lazim  ditemukan  pada  minyak atsiri  temulawak (Agusta,  2000).

Penggunaan  zat  antimikroba  dalam  bentuk kombinasi  memiliki   keuntungan  yaitu  melalui efek sinergisme atau  adisi,  mengurangi kemung­ kinan terjadinya  resistensi  selain dapat mening­katkan  efektivitas  pengobatan, terutama jika  ke­ duanya  merniliki  mekanisme aksi  yang  berbeda tetapi  saling   mendukung  (Li  &  Tang,   2004). Penelitian yang  dilakukan  oleh  Saginur dkk. (2006)  menunjukkan  bahwa  kombinasi antimi­ kroba dapat meningkatkan susceptibilitas mikroba dalam biofilm.  Penggunaan beberapa  minyak atsiri   dalam   campuran  dilaporkan   mampu meningkatkan efektivitas antimikroba (Pan  et al.,2003;  Ouhayoun,  2003).  Oleh   sebab itu,  perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi minyak atsiri  temulawak  dan daun cengkeh terhadap potensinya  sebagai  inhibitor plak.   Untuk   mengetahui  komposisi optimum campuran  minyak  atsiri  tersebut  digunakan metode  simplex  lattice  design.  Metode ini merupakan suatu  desain untuk melakukan opti­ rnasi pada berbagai perbedaan jumlah  komposisi bahan  yang dinyatakan dalam beberapa bagian dengan jumlah  total yang  tetap,  yaitu satu  (Bolton,1997).

Disimpulkan bahwa Kombinasi minyak atsiri  rimpang temulawak clan daun  cengkeh tidak berpengaruh pada persen penghambatan  pertumbuhan planktonik S.  mutans,  tetapi meningkatkan persen penghambatan pembentukan biofilm  clan kemampuan degradasi biofilm.  Komposisi kombinasi minyak atsiri optimum yang  diperoleh  adalah temulawak 55: cengkeh 45.

Sumber

Jurnal Dwi Prasasti,  TrianaHertian. Potensi Campuran Minyak Atsiri Rimpang Temulawak dan daun Cengkeh Sebagai Inhibitor Plak Gigi. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia - The Journal of Indonesian Medicinol Plant. Volume 3,No.2, Desember 2010

Warta Kaltim @2023-Jul


 

 

NEXT

WARTA UPDATE

« »