JAKARTA — Meriahkan bulan kemerdekaan, Pameran Bersama Arsip Kepresidenan bertajuk "Mari Kemari ke Nusantara" diselenggarakan oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia berkolaborasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arsip Nasional Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa instansi lainnya. Pameran yang bercerita tentang perjalanan sejarah kearsipan pemindahan ibu kota negara sejak masa pra Indonesia merdeka hingga saat ini ke Nusantara.
Pembukaan dilakukan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama; Menteri PUPR sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono; dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov DKI Jakarta, Firmansyah, dengan seremonial menabuh alat musik daerah di Taman Ismail Marzuki (08/08/2024).
"Pameran ini mengajak para masyarakat untuk paham urgensi terhadap pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Apabila kita lihat kebelakang, melalui arsip kepresidenan, pemindahan ibu kota negara pernah terjadi beberapa kali karena kebutuhan mendesak. Maka dari itu, disini juga sebagai sarana edukasi untuk memahami sejarah tersebut," ujar Setya.
Basuki Hadimuljono juga turut memberikan sambutan dan menyampaikan bahwa saat ini banyak mata tertuju dan tertarik untuk mengetahui perkembangan Nusantara. "Seperti yang sudah disampaikan, pemindahan ibu kota bahkan sudah terjadi sejak masa kerajaan. Akhirnya pada masa Pak Jokowi ini dipindahkan ke Kalimantan. Begitu banyak rakyat ingin melihat Nusantara, sehingga di pameran ini kita perlihatkan perkembangan pembangunannya, dan bayangan seperti apa nantinya," ungkapnya saat pembukaan pameran.
Ia juga menyampaikan harapannya dengan adanya pameran ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat terutama yang ada di Jakarta, informasi tentang Nusantara. Seperti yang sudah sering disampaikan, bahwa pemindahan ibu kota ke Nusantara bukan hanya memindahkan gedung-gedung, namun juga banyak transformasi ke arah yang lebih baik. Adanya pameran ini juga untuk mengajak generasi muda berpartisipasi aktif untuk membangun Nusantara, sebagai kota dunia untuk semua. "Layaknya Istana Garuda yang telah dibangun di Nusantara, menghadap kedepan, sebagai simbol kemandirian kita dan budaya baru, karena istana-istana yang kita miliki saat ini merupakan peninggalan kolonial," tambahnya.
Tentunya pameran ini juga diharapkan dapat membangun ketertarikan publik terhadap khazanah arsip dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya dokumenter melalui koleksi arsip, dokumen, foto, dan memorabilia panjang mengenai perpindahan ibu kota negara.
Pameran "Mari Kemari ke Nusantara" yang terbuka untuk umum, berlangsung mulai tanggal 8 hingga 20 Agustus 2024 di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki.
Warta Kaltim @2024-Jul
Berita Lainnya...