Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Hal itu diatur berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 71 tahun 1995.
Sejarah
Penerbangan perdana pesawat N-250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995 merupakan pengejawantahan upaya panjang sejumlah ilmuwan Indonesia untuk menjadikan bangsa ini sebagai bangsa terhormat di dunia. Bermodalkan kebijakan transformasi industri yang dicanangkan oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, beberapa tahun sebelumnya IPTN telah berhasil memproduksi pesawat CASA-212 berkapasitas penumpang 12 orang dengan lisensi yang diperoleh dari Spanyol. Pengalaman dan pengetahuan yang dikumpulkan dari pelajaran membuat CASA-212 tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh tenaga ahli IPTN. Dengan cara bermitra dan berpatungan dengan perusahaan CASA Spanyol, ahli-ahli Indonesia berinovasi untuk membuat produk baru dengan merancang bangun dan memproduksi pesawat CN-235 yang berkapasitas 35 penumpang.
Keberhasilan yang telah dicapai, dan bermodalkan semangat untuk terus maju dan mengembangkan teknologi penerbangan, anak-anak bangsa di IPTN lalu mulai merancang dan memproduksi secara mandiri pesawat N-250. Pesawat N-250 adalah pesawat komuter turboprop rancangan asli IPTN (sekarang PT. Dirgantara Indonesia). Pesawat ini menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia.
Melalui keberhasilan komunitas iptek menerbangkan pesawat N-250, dan untuk lebih menyemangati masyarakat agar terus menghasilkan dan memajukan hasil teknologi dalam negeri, pada tanggal 6 Oktober 1995 Presiden Republik Indonesia menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) melalui Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1995.
Inovasi Anak Bangsa
Pemilihan tanggal tersebut mengacu pada peristiwa sejarah penerbangan perdana pesawat buatan anak bangsa, bernama N-250 Gatot Kaca di tahun 1995. Lantas, apa saja inovasi teknologi anak bangsa yang karyanya sudah mendunia?
Berikut daftar 5 inovasi teknologi anak bangsa yang karyanya sudah mendunia, dirangkum Warta Kaltim dari berbagai sumber:
1. Metode Habibie
Membahas teknologi pastinya tak lengkap jika melewatkan nama mantan Presiden RI ke-3, B.J. Habibie. Sumbangannya ke Indonesia tak hanya berupa kepimpinannya dalam pemerintahan, namun juga teori dan metode penerbangan.
Lewat penemuan teknologi ini, Habibie menjadi orang pertama di dunia yang menunjukkan cara bagaimana menghitung keretakan pesawat hingga ke tingkat atom-atomnya.
2. Komponen 4G LTE
Penemuan yang satu ini diciptakan oleh Khoirul Anwar, seorang dosen pengajar ITB. Ia memiliki hak paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Hak paten ini yang kemudian menjadi salah satu komponen teknologi 4G yang ada sekarang. Sempat ada polemik apakah Khoirul Anwar adalah penemu 4G atau bukan.
Namun Khoirul sudah memberikan penjelasannya bahwa yang ia temukan dan miliki hak patennya adalah salah satu komponen pembentuk jaringan 4G LTE. Sedangkan untuk membentuknya, 4G sendiri terdiri dari banyak komponen dan instrumen.
3. Radar Tiga Dimensi
Prof. Josaphat 'Josh' Tetuko Sri Sumantyo adalah penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellite, serta radar peramal cuaca 3 dimensi. Berkat penemuannya, saat ini banyak negara lain mengembangkan alat hebat ini.
Sumantyo juga adalah salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit asli Indonesia.
Lahir di Bandung, saat ini ia menjabat sebagai Full Professor di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang dan sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas.
4. Rompi Terapi Kanker
Penyakit kanker adalah salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Warsito Taruno lantas menciptakan sebuah rompi yang bisa digunakan untuk terapi kanker.
Oleh karena efektivitasnya yang kurang meyakinkan, Kemenkes Indonesia tidak memberi izin untuk studi lanjutan rompi tersebut. Warsito kemudian berupaya mencari cara untuk melanjutkan riset ke Jepang.
Pemerintah Negeri Sakura justru memberikan bantuan untuk riset mendalam terhadap rompi tersebut. Hasil tes di Jepang pun menunjukkan bahwa rompi buatan Warsito lebih ampuh untuk memusnahkan sel kanker.
5. Bahan Anti Api dan Panas dari Kulit Singkong
Anak bangsa yang bernama Rendall Hartolaksono merupakan mahasiswa lulusan Teknik Mesin, University of London. Inovasi Rendall yakni membuat kulit Singkong menjadi salah satu komponen penting dalam rangka mobil agar menjadi anti api dan panas.
Hebatnya, penemuan tersebut kini dipakai oleh industri mobil ternama seperti Petronas hingga Ford.
Warta Kaltim @2022-Jul