Pampang terletak kurang lebih 30 km dari Kota Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Secara administratif, Pampang berada didalam Kelurahan Budaya Pampang, Samarinda Utara. Perjalanan dapat ditempuh selama 45 menit jika jalan lalu lintas lancar.
1. Luas dan Batas Wilayah
Kelurahan Budaya Pampang memiliki luas wilayah ±33.834,2 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara bersebelahan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara
Kelurahan Budaya Pampang di Kota Samarinda terdapat jumlah penduduk sebesar 1.650 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 408 jiwa. Adapun jumlah penduduk menurut jenis kelamin serta berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No |
Jenis Kelamin |
Jumlah (jiwa) |
Persentase (%) |
1. |
Laki-laki |
832 jiwa |
53.3% |
2. |
Perempuan |
728 jiwa |
46.7% |
Jumlah |
1.560 jiwa |
100% |
Sumber Data: Kelurahan Budaya Pampang Per Juli s/d Desember 2018
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jumlah penduduk di Kelurahan Budaya Pampang pada umumnya adalah berjumlah 1.560 jiwa, laki-laki sebanyak 832 jiwa dan perempuan sebanyak 728 jiwa.
2. Pengunjung Wisatawan Pampang
Daftar pengunjung wisatawan Pampang berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang lebih dominan ialah laki-laki, dan pengunjung wisatawan berdasarkan daerah paling dominan ialah berasal dari masyarakat lokal Samarinda.
Tabel 2 Jumlah pengunjung wisatawan budaya pampang berdasarkan jenis kelamin tahun 2017
No |
Jenis Kelamin |
Jumlah (jiwa) |
Persentase (%) |
1. |
Laki-laki |
5.550jiwa |
60.98% |
2. |
Perempuan |
3.550 jiwa |
39.01% |
Jumlah |
9100 jiwa |
100% |
Sumber Data Tokoh kesenian budaya pampang
Tabel 3 Jumlah pengunjung wisatawan budaya pampang berdasarkan daerah tahun 2017
No |
Daerah |
Jumlah (jiwa) |
Persentase (%) |
1. |
Masyarakat lokal dalam Samarinda |
4.800 jiwa |
52.74% |
2. |
Masyarakat nasional luar Samarinda |
4.100 jiwa |
45.05% |
3 |
Turis asing mancanegara |
200 jiwa |
2.21% |
Jumlah |
9100 jiwa |
100% |
Sumber Data Tokoh kesenian budaya pampang
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jumlah pengunjung wisatawan di Kelurahan budaya Pampang sebanyak 9.100 dalam pertahunnya berdasarkan jenis kelamin dan daerah, akan tetapi jumlah pengunjung tersebut dapat berubah-ubah kadang meningkat bahkan menurun.
3. Sejarah Objek Wisata Budaya Pampang
Desa Budaya Pampang yang kini beralih menjadi Kelurahan Budaya Pampang merupakan situs budaya asli Kalimantan Timur yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang Suku Dayak Kenyah kepada penerusnya, terletak di Sungai Siring, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Sejarah dari Desa Budaya Pampang ini bermula sekitar tahun 1960-an, pada waktu Suku Dayak Apokayan dan Kenyah berdomisil di wilayah Kutai Barat dan Malinau, yang kemudian hijrah karena tidak mau bergabung atau tidak ingin ikut kedalam wilayah Malaysia dengan motif dan harapan pendapatan dan ekonomi yang menjanjikan. Rasa nasionalisme mereka inilah yang kemudian membuat mereka memilih tinggal dan tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian mereka menempuh perjalanan panjang dan berpindah-pindah selama bertahun-tahun, hanya dengan berjalan menggunakan kedua kaki saja. Untuk bertahan hidup, mereka singgah ditempat-tempat yang mereka lalui dan kemudian berladang. Kehidupan mereka selalu saja berpindah-pindah atau hidup secara nomaden untuk tetap bertahan hidup dengan cara meramu, berladang atau bercocok tanam ditempat-tempat yang mereka singgahi. Hingga akhirnya mereka sampai di kawasan Pampang, dan akhirnya mereka memutuskan untuk hidup di Desa Budaya Pampang dan melakukan berbagai kegitan masyarakat seperti bergotong royong, merayakan natal, dan panen bersama-sama. Berjarak sekitar 23 Kilometer dari pusat Kota Samarinda, melalui jalan poros yang menghubungkan Samarinda dan Bontang, kemudian Desa Budaya Pampang diresmikan sebagai Desa Budaya pada bulan Juni 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur saat itu, HM Ardans. Pemerintah setempat optimis Desa Budaya Pampang menjadi aset wisata unggulan karena memiliki nilai pesona budaya positif yang unik dan menarik , serta dapat menarik perhatian banyak orang wisatawan lokal maupun mancanegara. Diatur dalam UU no.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebut sebagaimana bahwa peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengelola, menjaga, dan meningkatkan potensi wisata yang dimilikin yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan sistematis.
Setiap tahunnya, di Desa Budaya Pampang menggelar ritual yang hingga kini masih tetap dilestarikan yaitu upacara Junan. Upacara Junan merupakan ritual mengambil gula dari batang tebu dengan cara diperas menggunakan kayu ulin tradisi ini sendiri sudah berumur ratusan tahun, namun hingga saat ini masih tetap dijalankan atau diperingati oleh Masyarakat Pampang.
Desa Budaya Pampang yang dicanangkan dan diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Timur HM Ardans pada bulan Juni 1991, kemudian pada tahun 2015 lalu Walikota Samarinda, Syahrie Jaang meresmikan Desa Budaya Pampang berubah statu menjadi Kelurahan Budaya Pampang. Tentu saja status ini sangat perlu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat guna mempercepat pembangunan tempat ini yang masih belum optimal. Kelurahan Budaya Pampang sendiri merupakan objek wisata utama Kota Samarinda yang menyajikan kesenian Dayak berupa tari-tarian, cucuk manik khas Suku Dayak Kalimantan, Mandau, Musik Sampek dan Rumah lamin dengan ukiran motif Dayak.
4. Kesenian Dayak Pampang
Pampang merupakan kawasan wisata Adat Dayak yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda. Secara harfiah ‘’Dayak’’ berarti orang yang berasal dari pedalaman atau gunung. Oleh karena itu, orang Dayak berarti orang gunung atau pedalaman. Saat ini Suku Dayak dikenal dengan budaya dan kesenianya yang menjadi ciri khas atau identitas Suku Dayak. Diantaranya adalah kesenian seperti tari-tarian khas suku dayak yaitu tari hudoq, tari burung enggang, tari leleng dan tari pangapanga, kesenian kerajinan tangan seperti cucuk manik, anyaman, ukir kayu, mandau yang menjadi khas budaya Dayak, kesenian tradisional musik Sampek. Ketidaklengkapan kesenian suku Dayak saat ini, dikarenakan mulai hilangnya beberapa tradisi kesenian seperti kesenian telinga panjang,kesenian tato, dan rumah panjang, membuat masyarakat melakukan strategi supaya kesenian yang sat ini masih ada tetap bertahan agar tidak hilang. Keberadaan rumah lamin saat ini sudah mulai jarang, tetapi perlu diketahui jika ingin masuk ke balai lamin adat pemung tawai terdapat beberapa ciri khas ketika ingin memasukinya, diantaranya adalah:
Tradisi kesenian pampang yang masih ada dapat disaksikan pergelarannya pada hari Minggu dari pukul 14.00-15.30 wita dan membayar tiket masuk sebesar Rp.20.000 perorang. Dengan diadakannya pergelaran seni, menjadikan salah satu strategi masyarakat Pampang melestarikan budanya dan semakin mendorong masyarakat Pampang untuk mempertahan tradisi budaya kesenian mereka ditengah arus modernisasi sekarang ini.
Warta Kaltim @2029_jul
Akhiri Polemik Nominal UKT, Hetifah Desak Evaluasi PTN BH
posted 3 days agoHetifah Respon Dosbing Sulit Ditemui Akibatkan Mahasiswa Berhenti Kuliah : Ini Permasalahan Sistemik
posted 3 days agoHetifah Dukung Penuh Komunitas sebagai Local Hero Parekraf
posted 11 days agoKembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 47 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 53 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 56 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 56 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 61 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 63 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 63 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 64 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 66 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 66 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 66 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 80 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 112 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 117 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 117 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 117 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 118 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 120 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 121 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 121 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 158 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 163 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 163 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 167 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 167 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 167 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 167 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 168 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 169 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 172 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 172 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 173 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 176 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 179 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 181 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 183 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 184 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 185 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 186 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 201 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 207 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 212 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 213 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 219 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 220 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 221 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 224 days ago